INDOZONE.ID - Merawat seseorang yang menderita demensia adalah tugas yang penuh tantangan, baik secara fisik maupun emosional. Seiring berkembangnya penyakit, tanggung jawab sebagai pengasuh dapat semakin berat.
Namun, dengan persiapan yang tepat dan manajemen stres yang efektif, pengasuh dapat mengurangi beban yang dihadapi. Di awal penyakit, perawatan mungkin terlihat mudah, seperti menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keamanan pasien.
Namun, seiring waktu, demensia dapat berkembang dengan cepat dan menghadirkan tantangan baru yang sulit diprediksi. Misalnya, suatu hari pasien mungkin masih bisa mengenali orang-orang terdekatnya, namun keesokan harinya mereka bisa kehilangan semua ingatan itu.
Kondisi ini sering memicu kebingungan, frustrasi, dan ketidakpastian bagi pasien maupun pengasuh. Anthea Rowan, seorang penulis yang merawat ibunya yang terkena demensia, berbagi pengalamannya tentang perubahan drastis yang bisa terjadi tiba-tiba.
Di suatu hari, ibunya masih bisa berjalan dengan bantuan, namun esoknya, ia tidak bisa berjalan sama sekali.
Baca Juga: Jenis-Jenis NPD, Gangguan Kepribadian Narsistik yang Viral di Media Sosial
Anthea merasa kewalahan menghadapi perubahan ini, tetapi ia menemukan bahwa berfokus pada momen saat ini dan mencari informasi sesuai kebutuhan lebih membantu.
Profesor Peter Rabins dari Johns Hopkins University mengungkapkan bahwa meskipun mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan bisa bermanfaat bagi sebagian pengasuh, bagi yang lain, informasi tersebut justru bisa membebani.
Banyak orang masih menganggap demensia hanya sebagai masalah kehilangan ingatan. Padahal, pada tahap lanjut, penderita Alzheimer bisa kehilangan kemampuan dasar seperti berjalan, mengontrol kandung kemih, dan mengalami halusinasi visual.
Berikut adalah 10 tips dari para ahli dan pengasuh berpengalaman dalam cara merawat demensia:
Baca Juga: 5 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Makanan Pedas, Salah Satunya Kenaikan Berat Badan
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Alzheimers.gov