Kategori Berita
Media Network
Minggu, 06 OKTOBER 2024 • 13:25 WIB

10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Membangun Kekuatan Kesehatan Nasional di Tengah Berbagai Tantangan

"Kita telah membuktikan ketika kita bersatu, kerja terintegrasi, kerja berdasarkan data dan ilmu pengetahuan, masalah paling kompleks sekalipun kita bisa taklukkan," tegas Menko Luhut.

Tidak hanya berhenti di kebijakan PPKM, penanganan pandemi juga dibarengi dengan kebijakan testing dan tracing ke berbagai rumah, untuk kemudian masyarakat yang terpapar dibawa ke isolasi terpusat. Ditambah lagi dengan vaksinasi, yang hingga pertengahan Maret telah disuntikkan sebanyak 450 juta dosis dari Sabang sampai Merauke. Dampaknya, Indonesia masuk sebagai peringkat lima besar dunia dengan vaksinasi terbanyak.

"Khusus di Jawa–Bali sebagai episentrum COVID-19, capaian vaksinasi dosis kedua juga telah mencapai 79 persen dari sasaran atau hampir 108 juta dosis sampai dengan pertengahan Maret 2023. Selanjutnya, vaksin booster ketiga masih perlu untuk diakselerasi dengan capaian 33,7 persen dari sasaran," pungkas Menko Luhut.

Meskipun telah berakhir, di masa mendatang, masih akan terus dilakukan pemantauan terhadap kasus pandemi COVID-19 di dunia dan di Indonesia, serta mengakselerasi vaksinasi booster. Pemerintah juga terus memberikan obat-obatan dan vitamin di berbagai fasilitas kesehatan selama masa transisi dan pemberian bantuan sosial, untuk menjaga proses pemulihan ekonomi yang telah berjalan cepat.

Presiden Jokowi saat kunjungan ke Kantor Gugus Tugas Covid-19, Grha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pramuka, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta.

2. Gas-Rem dan Resiliensi: Kombinasi Selamatkan Indonesia

Presiden Jokowi menerapkan pendekatan 'Gas-Rem' untuk membajak krisis. Keseimbangan antara penanganan kesehatan dan stabilitas ekonomi diupayakan, sehingga sekali waktu pembatasan ketat dilakukan namun juga diselingi pelonggaran bagi aktivitas masyarakat.

Ada tiga roda penting dalam mengoperasikan 'Gas-Rem':

  • Pertama, stimulus ekonomi yang menjamin masyarakat tidak kehilangan pekerjaan.
  • Kedua, perlindungan sosial agar masyarakat tidak kelaparan.
  • Ketiga, penanganan kesehatan untuk meminimalisir korban.

Berdasarkan riset yang dirilis oleh WHO pada 2024, menunjukkan Indonesia berada dalam kondisi minim tingkat kematian dan resesi yang rendah. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kekuatan masyarakat itu sendiri. Resiliensi masyarakat dan tenaga kesehatan yang kuat, serta budaya gotong-royong, memainkan peran penting dalam menghadapi pandemi yang tidak bisa diprediksi.

Transformasi Sistem Kesehatan yang Tangguh

Bukan hanya dalam penanganan pandemi COVID-19, tetapi juga muncul kebutuhan mendesak untuk membenahi sistem kesehatan di Tanah Air. Pandemi tersebut telah mengungkap berbagai kelemahan dalam infrastruktur kesehatan yang ada, sehingga penting bagi pemerintah untuk mengambil langkah proaktif dalam memperkuat sistem kesehatan nasional. Dengan adanya pembenahan ini, diharapkan masyarakat tidak lagi kebingungan dalam menghadapi gempuran pandemi di masa depan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada enam transformasi kesehatan yang ditetapkan selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Jokowi. Transformasi ini mencakup penguatan sistem kesehatan primer, peningkatan kualitas layanan kesehatan, pengembangan SDM kesehatan, penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, penguatan sistem pembiayaan kesehatan, serta peningkatan ketahanan kesehatan masyarakat. Setiap aspek ini dirancang untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih tangguh dan responsif terhadap tantangan yang ada.

Melalui transformasi tersebut, pemerintah berupaya memastikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Dengan demikian, harapannya adalah terciptanya ketahanan kesehatan yang lebih baik, yang tidak hanya dapat mengatasi pandemi, tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadikan sistem kesehatan di Tanah Air lebih siap menghadapi berbagai ancaman kesehatan di masa mendatang.

Presiden Jokowi kunjungi RSUD dr. Zainoel Abidin tinjau Manajemen dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

1. Transformasi Layanan Primer: Pembangunan 165 Puskesmas sesuai standar, penggalangan komitmen Pemda untuk mengisi formasi ASN bidang kesehatan tahun 2024 sesuai kebutuhan prioritas, program Integrasi Layanan Primer (ILP) dari tingkat Puskesmas sampai Posyandu.

2. Transformasi Layanan Rujukan: Pengampuan jejaring pelayanan KJSU, proctorship, pemberian bantuan alat kesehatan ke RS, kerjasama internasional dalam pembangunan RS.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Sekretariat Negara, Analisis Redaksi

BERITA TERBARU

10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Membangun Kekuatan Kesehatan Nasional di Tengah Berbagai Tantangan

Link berhasil disalin!