Ilustrasi anak yang sedang memainkan ponsel. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Di era digital ini, kehadiran perangkat elektronik seperti smartphone telah menjadi bagian penting dari kehidupan, termasuk bagi anak-anak.
Namun, benarkah waktu layar atau screentime yang terlalu lama berkaitan erat dengan peningkatan risiko obesitas pada anak?
Berikut penjelasan dan cara mengurangi screentime pada anak.
Ilustrasi obesitas pada anak. (freepik.com)
Ketika anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar, mereka cenderung memiliki gaya hidup yang lebih pasif dan kurang bergerak. Kurangnya aktivitas fisik ini membuat anak lebih mudah mengalami kenaikan berat badan.
Studi yang diterbitkan di jurnal PLOS One, menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan satu jam atau lebih setiap harinya untuk menonton TV atau bermain video game, lebih rentan mengalami kelebihan berat badan dibandingkan anak yang memiliki waktu layar yang lebih sedikit.
Selain itu, penelitian dari jurnal Pediatrics juga mengungkapkan, anak yang menghabiskan waktu layar lebih dari dua jam per hari berisiko lebih tinggi mengalami obesitas.
Waktu layar yang berlebih cenderung membuat anak-anak cenderung duduk dan kurang bergerak, sehingga mereka kehilangan waktu yang dapat digunakan untuk aktivitas fisik yang penting bagi kesehatan tubuh.
Dengan mengurangi waktu layar dan mendorong mereka untuk lebih aktif, orang tua dapat membantu mengatasi peningkatan obesitas pada anak-anak serta mendorong gaya hidup yang lebih sehat.
Baca Juga: Mengungkap Risiko Kesehatan Jangka Panjang Akibat Obesitas pada Anak
Ilustrasi screentime pada anak. (freepik.com)
Paparan layar yang berlebihan tidak hanya meningkatkan risiko obesitas, tetapi juga menghambat perkembangan bicara dan bahasa anak.
Ketika anak terlalu banyak terpapar layar, mereka kehilangan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan orang lain, yang sangat penting untuk mengasah keterampilan komunikasi mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com