INDOZONE.ID - Inggris bersiap untuk melarang vape sekali pakai mulai 1 Juni 2025.
Kebijakan ini bukan hanya untuk melindungi anak-anak dari potensi bahaya kesehatan, tetapi juga sebagai upaya untuk mengurangi limbah plastik yang merusak lingkungan. Berikut penjelasannya.
Ilustrasi vape yang digunakan oleh anak-anak di Inggris. (freepik.com)
Langkah ini diambil mengingat meningkatnya jumlah anak-anak yang tertarik menggunakan vape sekali pakai, yang sering kali dikemas dengan warna mencolok dan rasa manis seperti permen karet dan gula kapas.
Menteri Kesehatan Inggris, Andrew Gwynne, mengungkapkan bahwa penggunaan vape di kalangan anak usia 11 hingga 15 tahun sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan data, sebanyak seperempat dari anak-anak usia ini telah mencoba vape, dan mayoritas dari mereka memilih jenis vape sekali pakai.
Dengan adanya larangan ini, pemerintah berharap dapat mengurangi akses anak-anak pada produk yang merugikan kesehatan tersebut.
Baca Juga: Benarkah Vape Bisa Menyebabkan Penuaan Dini? Ini Faktanya!
Ilustrasi vape sekali pakai. (REUTERS/Sandra Sanders)
Selain risiko kesehatan, vape sekali pakai juga memberikan dampak besar terhadap lingkungan.
Di Inggris, lebih dari 40 ton lithium (bahan yang digunakan dalam baterai vape) yang dibuang bersama dengan perangkat vape setiap tahunnya.
Limbah ini merusak lingkungan dan menghabiskan sumber daya berharga. Menteri Lingkungan, Mary Creagh, menyoroti bahwa larangan ini diharapkan dapat membantu mengurangi budaya sekali pakai yang berdampak negatif bagi ekosistem.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Vape yang Jadi Ancaman Baru bagi Kesehatan Mental Remaja
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Thesun.co.uk