Ilustrasi obat antibiotik. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Antibiotik sering kali menjadi penyelamat dalam mengatasi infeksi bakteri, tetapi penggunaannya tidak bebas risiko. Salah satu dampak yang jarang disadari adalah potensi kerusakan hati akibat penggunaan antibiotik.
Dalam rangka World Antimicrobial Awareness Week (18–24 November), penting bagi kita untuk memahami penggunaan antibiotik yang bijak guna mencegah resistensi antimikroba dan menjaga kesehatan organ tubuh, termasuk hati. Berikut faktanya.
Ilustrasi organ hati. (freepik.com)
Hati merupakan organ vital yang bertugas memproses semua zat yang kita konsumsi, termasuk antibiotik. Ketika obat ini masuk ke tubuh, hati memecahnya dan membuang sisa metabolisme melalui sistem ekskresi.
Namun, beberapa jenis antibiotik menghasilkan zat sisa yang dapat membebani sel hati, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan. Kondisi ini disebut sebagai Drug-Induced Liver Injury (DILI), yang meskipun jarang, dapat berdampak serius.
Baca Juga: Moms, Anak Demam Cuma Perlu Antibiotik tapi Harus yang Tepat
Ilustrasi wanita mengonsumsi antibiotik. (freepik.com)
Tidak semua antibiotik memiliki tingkat risiko yang sama terhadap hati. Berikut adalah beberapa jenis antibiotik yang diketahui dapat meningkatkan potensi kerusakan hati:
Kombinasi antibiotik ini sering digunakan untuk infeksi bakteri, tetapi menjadi salah satu penyebab utama cedera hati akibat antibiotik.
Digunakan untuk pengobatan jerawat dan infeksi saluran pernapasan, antibiotik ini berisiko merusak hati jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Baca Juga: Jangan Cuek! Ini Alasan Antibiotik yang Sudah Diresepkan Harus Diminum Sampai Habis
Efektif untuk infeksi kulit dan pernapasan, namun dapat memengaruhi enzim hati.
Meski jarang, antibiotik ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com