Awas! Berjalan Tanpa Alas Kaki Bisa Berisiko Masalah Kesehatan, Lho

Ilustrasi seseorang berjalan tanpa alas kaki.

INDOZONE.ID - Penggunaan alas kaki yang kurang sesuai untuk kegiatan sehari-hari, baik di dalam maupun luar rumah, dapat memicu berbagai masalah kesehatan pada kaki. 

Hal ini menjadi perhatian khusus para ahli, terutama terkait kondisi plantar fasciitis, yakni peradangan jaringan keras di bagian bawah kaki.

Dikutip laporan Glamour UK, perubahan tingkat aktivitas dan jenis alas kaki selama beraktivitas di rumah, menjadi salah satu faktor pemicunya. Banyak orang yang mulai berjalan tanpa alas kaki dalam waktu lama di rumah, yang dapat memicu peradangan ini.

Efek Bertelanjang Kaki di Rumah

Tidak menggunakan alas kaki sebenarnya memiliki manfaat bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang tidak punya keluhan pada tumit atau lengkungan kaki. Namun, risiko kesehatan tetap ada jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus.

Baca Juga: Pasien Diabetes Tidak Disarankan Jalan Tanpa Alas Kaki, Kenapa?

Dokter spesialis penyakit kaki, Daniel Stewart, mengungkapkan, sepatu yang terlalu sempit atau membatasi gerakan, juga dapat menyebabkan masalah. Misal, otot kaki yang lemah, bunion, dan hammertoe. 

Namun, kata Stewart, kebiasaan tidak menggunakan alas kaki di rumah juga bukan tanpa risiko.

Sementara menurut Dr. Alicia Canzanese, bertelanjang kaki dalam jangka panjang, dapat meningkatkan kemungkinan cedera. Mulai dari tersandung karpet, terjatuh dari tangga, atau menginjak benda tajam seperti mainan. 

Risiko ini sering kali diabaikan seseorang, meskipun efeknya dapat menyebabkan masalah serius.

Plantar Fascia dan Risiko Nyeri

Salah satu dampak signifikan dari bertelanjang kaki adalah, iritasi pada plantar fascia, yaitu jaringan penghubung antara pangkal jari kaki dan tumit. Ketika kaki tidak aktif selama beberapa jam, seperti saat tidur atau duduk, jaringan ini mengencang. 

Berjalan tanpa alas kaki setelah itu, dapat memberikan tekanan berlebih, memicu nyeri atau iritasi.

Orang dengan lengkungan kaki tinggi atau rendah, memiliki risiko lebih besar karena distribusi berat tubuh yang tidak merata di seluruh kaki. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri di bola kaki, atau metatarsalgia, akibat tekanan berulang pada telapak kaki saat berjalan atau berdiri lama.

Penipisan Bantalan Lemak pada Kaki

Kaki memiliki bantalan lemak alami untuk melindungi dari tekanan saat berjalan atau berdiri. Namun, seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun, bantalan ini cenderung menipis. 

Jika hal tersebut terjadi, berjalan di lantai keras dapat menyebabkan rasa sakit.

Di sisi lain, dr. Canzanese menyarankan penggunaan alas kaki dengan penyangga lengkung yang baik, untuk menggantikan fungsi bantalan alami tersebut. 

Baca Juga: Ini Cara Meringankan Telapak Kaki yang Sakit: Mudah dan Bisa Dilakukan di Rumah

Alas kaki seperti ini sangat bermanfaat bagi penderita plantar fasciitis atau radang sendi, terutama jika rasa nyeri sering muncul di pagi hari.

Saran untuk Mencegah Masalah Kaki

Ilustrasi seseorang berjalan di pantai tanpa alas kaki.

Bagi mereka yang ingin mencegah masalah kaki, meskipun belum merasakan nyeri, disarankan menggunakan alas kaki yang nyaman di dalam rumah. 

Pilihan seperti selop, sandal jepit, atau sepatu biasa dengan penyangga lengkung yang kuat tetapi fleksibel, dapat membantu mengurangi dampak benturan saat melangkah.

Selain itu, bagi penderita kerusakan saraf atau gangguan sirkulasi, dokter menyarankan untuk selalu memakai alas kaki, bahkan di dalam rumah, demi melindungi kaki dari cedera dan komplikasi lebih lanjut.

Kesehatan kaki tidak boleh dianggap remeh. Sebab, berbagai aktivitas sehari-hari bergantung pada kemampuan tubuh kamu untuk bergerak dengan nyaman. 

Memilih alas kaki yang tepat, menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan kamu, dan mencegah masalah jangka panjang.