INDOZONE.ID - Diet IF atau puasa intermiten adalah jenis diet yang tengah populer saat ini. Prinsip utama dari diet ini adalah mengatur waktu makan dan puasa dalam jangka waktu tertentu. Jadi, bukan tentang apa yang kamu makan, melainkan kapan kamu makan.
Julia Zumpano, ahli diet di Department of Preventative Cardiology menyebut bahwa diet IF adalah saat kamu tidak makan atau minum selama periode waktu tertentu.
Jadi biasanya, diet IF mencakup puasa selang-seling, di mana kamu dapat makan satu hari seperti biasa dan makan sangat sedikit di hari berikutnya.
Umumnya, diet IF dilakukan dengan 14-16 jam berpuasa, dan makan selama 8-10 jam dalam sehari.
Baca Juga: Manfaat dan Cara Singkat Memasak Bayam untuk Diet, Mudah dan Murah!
Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai cara melakukan diet IF, simak penjelasan berikut.
Jendela Makan: Kamu dapat menentukan jangka waktu untuk makan, bisa dari 8 hingga 10 jam, di luar dari jangka waktu itu kamu berpuasa.
Pola yang Sering Digunakan: Biasanya pola yang sering digunakan adalah 16/8, yaitu berpuasa selama 16 jam dan makan dalam 8 jam.
Baca Juga: Manfaat Madu dan Kunyit untuk Diet Serta Cara Mengonsumsinya
Bukan cuma untuk menurunkan berat badan, berikut beberapa manfaat diet IF untuk kesehatan tubuh:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cleveland Clinic