Anemia, yang terjadi akibat rendahnya kadar zat besi atau hemoglobin, dapat mengurangi kemampuan darah membawa oksigen ke jaringan tubuh, termasuk otak.
Hal ini sering kali menyebabkan rasa lemas dan pusing setelah tidur.
Ilustrasi gangguan tidur. (freepik.com)
Gangguan tidur seperti pola tidur yang terganggu atau kurangnya fase REM (Rapid Eye Movement), di mana mata bergerak cepat, mimpi terjadi, dan aktivitas otak hampir menyerupai saat terjaga, juga dapat memicu rasa pusing di pagi hari.
Tidur dalam posisi tidak nyaman yang menghambat aliran darah ke otak, juga dapat memperburuk kondisi ini.
Ilustrasi makan malam. (freepik.com)
Kebiasaan makan dan hidrasi sebelum tidur, juga berperan besar dalam menentukan bagaimana kamu merasa di pagi hari:
Mengonsumsi kafein atau nikotin mendekati waktu tidur dapat memengaruhi kualitas tidur dan membuat kamu merasa lemas di pagi hari.
Makan makanan berat atau makanan tinggi karbohidrat sebelum tidur, dapat menyebabkan kembung, refluks asam, atau fluktuasi gula darah yang berdampak pada energi pagi kamu.
Kurangnya konsumsi air dapat menyebabkan pusing. Sementara terlalu banyak minum air di malam hari, dapat mengganggu tidur karena sering buang air kecil.
Ilustrasi konsultasi dengan dokter. (freepik.com)
Jika rasa pusing, kelelahan, atau lemas di pagi hari berlangsung terus-menerus dan mengganggu rutinitas harian kamu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Tanda-tanda lain seperti gangguan penglihatan, detak jantung tidak teratur, mati rasa, atau nyeri dada juga memerlukan perhatian medis segera.
Pusing di pagi hari mungkin terdengar sepele, tetapi bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com