Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (ISK)
INDOZONE.ID - Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan infeksi jamur kerap membingungkan beberapa orang. Sebab, keduanya memiliki beberapa gejala yang mirip. Namun, kedua kondisi ini memiliki penyebab yang berbeda dan memerlukan penanganan spesifik.
Direktur Obstetri dan Ginekologi di CK Birla Hospital, Gurgaon, Astha Dayal, menjelaskan, ISK dan infeksi jamur adalah dua masalah yang sangat umum dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan serta sering kambuh.
“Banyak wanita yang tidak memahami perbedaan di antara keduanya, tetapi dengan pemahaman, perawatan, dan pengobatan yang tepat, keduanya dapat ditangani dengan baik,” ucap Dayal, dikutip dari Hindustan Times.
ISK terjadi ketika bakteri berbahaya, terutama Escherichia coli (E. coli), masuk ke saluran kemih, dan menyebabkan infeksi pada kandung kemih, uretra, ureter, atau ginjal.
Wanita lebih rentan terkena ISK, karena uretranya lebih pendek, sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih.
Baca Juga: Difitnah Kena Penyakit Kelamin Berbahaya, Kalina Ocktaranny Ternyata Idap ISK, Apa Itu?
Menurut Dr. Astha Dayal, ISK lebih sering terjadi pada wanita yang aktif secara seksual. Sebab, hubungan seksual dapat mendorong bakteri masuk ke uretra.
“Kebersihan yang buruk, seperti menyeka dari belakang ke depan setelah buang air besar, juga dapat memindahkan bakteri E. coli dari feses ke saluran kemih. Selain itu, penggunaan semprotan air yang berlebihan dibandingkan tisu toilet juga dapat meningkatkan risiko infeksi,” katanya.
Ilustrasi infeksi saluran kemih (freepik/jcomp)
Beberapa tanda peringatan ISK meliputi:
- Sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil;
- Sering ingin buang air kecil, tetapi hanya sedikit yang keluar;
- Urine berwarna keruh atau bercampur darah;
- Nyeri atau tekanan di perut bagian bawah;
- Demam dan menggigil.
ISK biasanya didiagnosis melalui tes urine untuk mendeteksi keberadaan bakteri. Pengobatan utama ISK adalah, antibiotik yang disesuaikan dengan hasil kultur urine.
Untuk mencegah ISK, Dayal menyarankan beberapa langkah berikut:
- Minum banyak air untuk membantu membilas bakteri dari saluran kemih;
- Buang air kecil setelah berhubungan intim untuk mengurangi risiko infeksi;
- Selalu menyeka dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar;
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang longgar agar area genital tetap kering;
- Hindari sabun, bedak, atau produk pembersih yang mengandung pewangi karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hindustan Times