INDOZONE.ID - Selama menjalani ibadah puasa Ramadan, tentu saja tubuh harus tetap terhidarasi. Sehingga, penting untuk menjaga asupan air selama kamu berpuasa.
Namun, beberapa jenis obat memiliki efek samping yang dapat menyebabkan rasa haus berlebihan atau bahkan dehidrasi. Mekanisme kerja obat-obatan ini, umumnya berkaitan dengan pengaturan cairan tubuh. Baik melalui pengaruh terhadap ginjal, elektrolit, maupun sistem saraf.
Berikut adalah, beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan haus dan dehidrasi, dikutip dari akun Instagram/apoteker_rahmato.
Jenis obat: Prednison, Metilprednisolon, Deksametason
Mekanisme kerja:
Kortikosteroid bekerja dengan menekan peradangan dan respons imun tubuh. Namun, obat ini juga dapat menyebabkan retensi natrium dan air, sekaligus meningkatkan ekskresi ion kalium dan cairan lainnya.
Akibatnya, tubuh bisa kehilangan cairan dan mengalami dehidrasi, terutama pada penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi.
Jenis obat: Difenhidramin, CTM, Setirizin, Dimenhidrinat
Mekanisme kerja:
Obat antihistamin bekerja dengan menghambat histamin, zat yang berperan dalam reaksi alergi. Namun, efek sampingnya dapat menyebabkan mulut dan tenggorokan menjadi kering karena berkurangnya produksi air liur.
Kekeringan ini, dapat menimbulkan rasa haus dan berpotensi menyebabkan dehidrasi, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Baca Juga: Hati-Hati! 'Grapefruit' Bisa Ganggu Efek Obat yang Dikonsumsi, Kenapa?
Ilustrasi seseorang mengonsumsi obat yang bisa picu dehidrasi.
Jenis obat: Salbutamol
Mekanisme kerja:
Obat ini bekerja dengan melebarkan saluran pernapasan, sehingga mempermudah pernapasan pada penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Namun, penggunaan yang berlebihan, dapat meningkatkan metabolisme dan aktivitas jantung. Sehingga, cairan tubuh yang hilang akan meningkat.
Selain itu, salbutamol juga dapat menurunkan kadar kalium dalam darah (hipokalemia), yang mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh dan menyebabkan dehidrasi.
Jenis obat: Senna, Bisacodyl
Mekanisme kerja:
Obat pencahar bekerja dengan meningkatkan pergerakan usus, dan menarik cairan ke dalam saluran pencernaan untuk melunakkan tinja. Penggunaan berlebihan, dapat menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan, hingga dehidrasi.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi obat ini sesuai dosis yang dianjurkan, dan menjaga asupan cairan yang cukup selama berpuasa.
Jenis obat: Amitriptyline, Olanzapine, Risperidon
Mekanisme kerja:
Obat-obatan ini dapat menghambat kerja asetilkolin, zat kimia yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk produksi air liur dan cairan tubuh lainnya.
Akibatnya, pengguna obat ini sering mengalami mulut kering, berkurangnya produksi keringat, dan meningkatnya risiko dehidrasi.
Jenis obat: Furosemid, Hidroklorotiazid
Mekanisme kerja:
Diuretik bekerja dengan meningkatkan produksi urine, yang membantu mengurangi volume cairan dalam tubuh. Obat ini sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan edema (pembengkakan).
Namun, efek sampingnya adalah peningkatan frekuensi buang air kecil, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Sehingga, kondisi tersebut bisa memicu dehidrasi.
Baca Juga: 5 Jenis Obat Anti-Hipertensi dan Cara Kerjanya
Jenis obat: Siklofosfamid, Ifosfamid
Mekanisme kerja:
Beberapa obat kemoterapi dapat mempengaruhi fungsi ginjal, organ yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Penurunan fungsi ginjal akibat terapi ini, dapat mengakibatkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan, yang berujung pada dehidrasi.
Jenis obat: Metotreksat, Azatioprin
Mekanisme kerja:
Obat-obatan ini bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi peradangan pada penyakit autoimun. Misal, lupus atau rheumatoid arthritis.
Namun, efek sampingnya dapat mempengaruhi ginjal, dan menyebabkan peningkatan kehilangan cairan tubuh, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi.
Ilustrasi obat yang dikonsumsi.
Jenis obat: Digoksin
Mekanisme kerja:
Digoksin digunakan untuk mengobati gagal jantung dan aritmia. Namun, obat ini dapat menyebabkan penurunan kadar kalium dalam tubuh, yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit.
Jika kadar kalium terlalu rendah, tubuh dapat kesulitan mengatur cairan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan dehidrasi.
Itulah beberapa jenis obat yang dapat membuat kamu lebih haus dan dehidrasi jika selama berpuasa, cairan tubuh kamu berkurang. Sehingga, penting bagi pengguna obat-obatan ini untuk memperhatikan asupan cairan yang cukup.
Lakukan juga konsultasi dengan dokter, jika mengalami gejala dehidrasi, seperti mulut kering, pusing, atau kelelahan. Sebab, apabila kamu mengonsumsi salah satu obat di atas dalam jangka panjang, pemantauan kesehatan secara rutin juga sangat dianjurkan.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi akibat kehilangan cairan tubuh, terlebih saat kamu tengah menjalani ibadah puasa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/apoteker_rahmato