Ilustrasi sibuk kerja. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Bekerja tidak hanya memberikan penghasilan dan peluang untuk berkembang, tetapi juga bisa menjadi sumber stres yang mempengaruhi kesehatan mental.
Tekanan kerja yang tinggi, lingkungan yang kurang mendukung, serta tuntutan yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan emosional.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menjaga kesehatan mental di tempat kerja agar tetap produktif dan seimbang. Dengan menerapkan tips kesehatan mental yang tepat, kamu bisa mengurangi stres secara keseluruhan.
Berikut, beberapa langkah yang dapat kamu terapkan.
Ilustrasi kesibukan kerja. (freepik.com)
Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan mental saat bekerja. Berikan jeda beberapa menit di tengah pekerjaan, agar pikiran lebih segar. Gunakan waktu istirahat makan siang dengan tenang, dan hindari membawa pekerjaan ke akhir pekan jika memungkinkan.
Jika stres mulai terasa berlebihan, jangan ragu untuk mengambil cuti guna memulihkan energi dan menghindari burnout. Cara mengatasi burnout ini bisa dilakukan dengan aktivitas relaksasi pikiran seperti meditasi, yoga, atau sekadar berjalan santai di luar ruangan.
Baca Juga: Mengenal Trauma Kerja, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja, dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman. Menjalin komunikasi yang positif dan saling mendukung, akan membantu mengurangi stres.
Cobalah untuk lebih aktif dalam percakapan, berbagi pengalaman, atau bahkan mencari kesamaan dalam hobi untuk mempererat hubungan dengan kolega.
Dengan begitu, kamu juga dapat lebih menikmati aktivitas relaksasi pikiran bersama rekan kerja, seperti mengikuti kelas olahraga atau sekadar berbincang santai saat istirahat.
Sering kali, kita merasa kurang percaya diri karena membandingkan pencapaian sendiri dengan orang lain. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.
Fokuslah pada perkembangan diri sendiri dan tetapkan tujuan yang realistis sesuai dengan kemampuan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.harvard.edu