Ilustrasi bayi sulit tidur pada malam hari.
INDOZONE.ID - Banyak orang tua baru mendapat saran untuk cobalah ‘tidur saat bayi tidur’. Namun, bagaimana jika si kecil justru lebih banyak terjaga di malam hari daripada beristirahat?
Kurang tidur bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua, terutama ketika bayi terlihat segar bugar saat malam hari.
Berikut adalah, lima alasan umum kenapa bayi baru lahir sering sulit tidur di malam hari, serta cara mengatasinya.
Sebagian bayi lahir dengan pola tidur terbalik atau day/night reversal, di mana mereka tidur nyenyak di siang hari dan aktif di malam hari. Kondisi ini memang melelahkan, tetapi sifatnya sementara.
Cara Membantu Bayi Kenali Waktu Tidur:
Baca Juga: Dear Orang Tua Baru! Berikut 5 Tips Melatih Bayi Tidur Nyenyak
Ilustrasi bayi sedang mengonsumsi susu pada malam hari.
Bayi baru lahir memiliki kapasitas lambung yang kecil, sehingga mereka cepat merasa lapar, terutama jika menyusu ASI yang lebih mudah dicerna.
Rasa lapar adalah salah satu penyebab utama bayi sering terbangun di malam hari. Jika bayi kamu tampak gelisah meskipun baru saja menyusu beberapa jam lalu, coba tawarkan ASI atau susu formula untuk memastikan apakah ia memang lapar.
Selain lapar, bayi juga bisa terbangun karena haus. Memberikan ASI atau susu formula dalam jumlah kecil, mungkin cukup untuk membuatnya kembali tertidur.
Perubahan kecil dalam tubuh bayi bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang mengganggu tidurnya. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
Jika bayi sering terbangun dan tampak rewel, cobalah perhatikan gejala-gejala lain yang mengarah ke sakit atau ketidaknyamanan. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter anak untuk memastikan penyebabnya.
Jika kembung menjadi masalah, pijatan lembut pada perut bayi bisa membantu mengeluarkan gas dan membuatnya lebih nyaman.
Beberapa bayi memiliki kebutuhan emosional yang tinggi, dan hanya bisa tidur nyenyak jika merasa dekat dengan orang tua.
Tidur di satu ruangan dengan bayi, bisa membantu mereka merasa lebih aman tanpa harus berbagi tempat tidur. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan room-sharing, yaitu tidur satu ruangan dengan bayi tetapi di tempat tidur yang terpisah.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), atau kematian mendadak pada bayi.
Ilustrasi bayi sulit tidur karena overstimulasi.
Bayi sangat sensitif terhadap rangsangan dari lingkungan. Terlalu banyak aktivitas atau suara, bisa membuatnya sulit beralih ke mode tidur.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi sulit tidur akibat overstimulasi:
Jika bayi terlihat sulit tidur setelah hari yang sibuk, coba atur ulang jadwalnya dengan mengurangi aktivitas berlebihan.
Misalnya, jika bayi sudah cukup bermain di taman dan mengunjungi kakek-nenek, mungkin lebih baik tidak mengajaknya ke acara makan malam dengan tetangga, agar ia tidak terlalu lelah dan sulit tidur.
Baca Juga: Viral! Bayi Meninggal usai Menangis 2 Jam, Ini Tips Terapkan Sleep Training
Dalam banyak kasus, pola tidur bayi yang tidak teratur hanya berlangsung sementara, dalam beberapa minggu pertama kehidupannya. Namun, bagi orang tua yang kelelahan, periode ini bisa terasa seperti selamanya.
Jika kamu merasa bayi mengalami gangguan tidur yang lebih serius, seperti kemungkinan alergi atau penyakit yang belum terdiagnosis, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter spesialias anak.
Beberapa kasus memerlukan perhatian medis, agar bayi bisa mendapatkan tidur yang lebih baik dan tentu saja, kamu juga bisa kembali beristirahat dengan lebih nyaman.
Pola tidur bayi yang tidak teratur, memang menjadi tantangan bagi orang tua baru. Namun, dengan memahami penyebabnya dan melakukan beberapa penyesuaian, bayi bisa belajar tidur lebih baik, dan kamu pun bisa kembali mendapatkan istirahat yang cukup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline