Kategori Berita
Media Network
Kamis, 05 JUNI 2025 • 07:30 WIB

Dunia Kesehatan Banyak Mengandalkan Teknologi Tak Terkecuali Dokter Anastesi

Ilustrasi dokter. (Freepik)

Dunia kesehatan Indonesia sudah mengandalkan banyak teknologi. Tapi yang paling penting adalah kesiapan tenaga kesehatan (nakes) dalam menghadapi transformasi teknologi.

Ketua Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI), Dr. dr. Reza Widianto  Sudjud,  SpAn-TI, Subsp.  An.  Kv(K),  Subsp.  T.I(K)  M.Kes menuturkan, perkembangan teknologi medis di Indonesia sudah semakin pesat. Termasuk di bidang spesialis anastesi di banyak rumah sakit.

“Kami mendorong seluruh program studi pendidikan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan memastikan setiap peserta didik memperoleh pengetahuan serta keterampilan yang mutakhir,” ujarnya di Jakarta.

Baca Juga: Peneliti Temukan Hubungan Teknologi Kesehatan Smartphone dan Penderita Penyakit Jantung!

Tenaga Medis Harus Berani Terlibat Transformasi Kesehatan

Workshop Mesin Anastesi untuk para nakes. (Indozone)
Menurut dia, tenaga medis harus mulai berani terlibat dalam transformasi pelayanan kesehatan, yang berbasis teknologi dan inovasi. Salah satu contoh yang sudah diterapkan di banyak rumah sakit yaitu penggunaan mesin anestesi.

“Workshop perlu diberikan kepada para dokter anestesi dan terapi intensif harus terus dilakukan, mengingat instalasi alat anestesi telah diimplementasikan di 1.208 rumah sakit di Indonesia dan terus bertambah,” ujarnya.

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Begini Kronologi Dokter Anastesi PPDS UNDIP Meninggal Dunia

Lebih dari 3.000 Nakes Mengenal Teknologi Medis Anastesi

Managing Director Draeger Indonesia Ratna Kurniawati menambahkan, kesiapan tenaga kesehatan perlu dilakukan lebih dulu sebelum implementasi teknologi kesehatan. Hal ini sangat penting untuk memastikan teknologi kesehatan dapat digunakan secara maksimal, serta memberi layanan kesehatan sesuai yang diharapkan.

Edukasi atau workshop telah berkelanjutan yang telah berjalan beberapa tahun terakhir, yang fokus pada pembinaan dokter muda dan residen. Lebih dari 3.000 nakes dapat kesempatan workshop.

Para dokter anastesi mengenal penggunaan mesin anestesi. Serta mengenai Basic Ventilator yang ditujukan untuk para dokter umum dan anestesi yang bekerja di ICU.

“Kami sangat mendukung pengembangan tenaga kesehatan untuk mewujudkan sistem kesehatan nasional yang lebih baik di masa depan.

Menurut Ratna, inisiatif ini dijalankan dengan menggandeng berbagai asosiasi kedokteran. Selain itu, edukasi akan dilakukan di 17 Fakultas Kedokteran di Indonesia, yang memiliki Program Studi (PRODI) Anestesiologi dan Terapi Intensif.

“Ke depannya kami akan terus bekerja sama denganberbagai pihak untuk mendukung transformasi SDM kesehatan dalam negeri,” tutup Ratna.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Dunia Kesehatan Banyak Mengandalkan Teknologi Tak Terkecuali Dokter Anastesi

Link berhasil disalin!