Radang amandel bukan sekadar sakit tenggorokan biasa. Dampaknya bisa serius apabila terus dibiarkan atau pas lagi sering kambuh.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan – Bedah Kepala Leher di Bethsaida Hospital Gading Serpong dr. Alexander Nur Ilhami, Sp.THT-KL menjelaskan, radang amandel bisa menjadi masalah berulang yang mengganggu aktivitas. Karena itu, membutuhkan tindakan medis lebih lanjut.
“Amandel adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh. Tapi ketika sering terinfeksi, justru bisa menjadi sumber penyakit,” ujar dr. Alexander kepada wartawan.
Baca Juga: Simak! Manfaat Buah Nanas untuk Atasi Radang Amandel
Ilustrasi radang amandel (leighannscottmd.com)
Radang amandel biasanya disebabkan karena infeksi virus seperti flu atau mononukleosis. Tak jarang, penderita amandel juga terserang infeksi bakteri seperti Streptococcus pyogenes (Step Throat).
Gejala amandel yaitu nyeri tenggorokan dan sulit menelan, demam dan kelelahan, batuk, sakit kepala, dan pembengkakan di area tenggorokan.
Perlu diwaspadai, bila kamu mengalami gejala ini berulang kali atau lebih dari lima kali dalam setahun, jadikan tanda kalau radang yang amandel yang kamu alami butuh tindakan lanjutan dari dokter.
Baca Juga: 7 Minuman Herbal untuk Amandel Biar Nyaman Beraktivitas Seharian!
Dijelaskan dr. Alexander, pada umumnya radang amandel dapat sembuh dengan istirahat, banyak minum, obat pereda nyeri. tapi beda halnya kalau kamu mengalami infeksi berulang atau menimbulkan komplikasi seperti abses peritonsil atau nanah di sekitar amandel.
Dokter mungkin akan menyarankan tindakan tonsilektomi atau operasi pengangkatan amandel. Saat ini ada berbagai pilihan metode operasi amandel yang canggih dan minim rasa sakit.
Dalam kesempatan ini, dr Alexander juga mengenalkan tindakan amandel yang memanfaatkan teknologi. Setiap metode memiliki keunggulannya masing-masing.
"Kami akan memilihkan yang paling sesuai dengan kondisi pasien, tentunya dengan fasilitas dan peralatan yang lengkap serta modern,” ujar dr. Alexander.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara