Jumat, 14 JULI 2023 • 11:21 WIB

Dianggap Sebelah Mata, Bisnis Tanaman Obat Tradisional Ternyata Cuan Belasan Juta Tiap Bulan

Author

Warga Kediri cuan belasan juta dari bisnis tanaman obat keluarga atau toga. (Z Creators/Wiji Guntoro)

INDOZONE.ID - Berbekal ilmu yang dipelajari dari para ahli pertanian dan dosen perguruan tinggi dan peracik jamu, Wahyu Yuwono warga Banaran, Kota Kediri, Jawa Timur berhasil mendirikan kebun tanaman obat keluarga atau toga sejak 2007.

Wahyu melirik pertanian jenis tanaman obat, karena dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Ia juga melihat peluang ekonomi yang mampu dihasil jenis tanaman-tanaman obat tersebut.

Obat herbal atau alami, saat ini menjadi rujukan bagi masyarakat yang ingin memulai pola hidup sehat. Namun hanya sedikit orang yang memproduksi obat alami tersebut.

Warga Kediri cuan belasan juta dari bisnis tanaman obat keluarga atau toga. (Z Creators/Wiji Guntoro)

Selain mendirikan kebun toga, Wahyu juga menyediakan tanaman yang sudah diproduksi menjadi serbuk. Pembeli hanya tinggal menyeduh ekstrak tanaman obat tersebut menjadi layaknya jamu tradisional.

Pembuatan tanpa menggunakan bahan kimia, membuat penjualan jamu di kebun toga Wahyu Alam meningkat. Bahkan pesanan banyak datang juga dari luar daerah.

Jamu yang merupakan minuman khas Indonesia yang berasal dari tanaman, bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat cuaca tak menentu. Salah satu bahan yang dikenal di Indonesia yakni jahe, jeruk nipis, kayu manis, kunyit dan daun enceng gondok.

Cara membuat tanaman obat menjadi serbuk pun terbilang mudah, bahkan pembeli pun bisa langsung praktek ditempat.

Warga Kediri cuan belasan juta dari bisnis tanaman obat keluarga atau toga. (Z Creators/Wiji Guntoro)

Sebelumnya bahan-bahan tersebut harus di blender hingga lembut, kemudian di panaskan hingga mendidih. Kemudian dicampurkan gula, dan di aduk hingga mengental hingga menjadi serbuk.

Wahyu mengatakan jika serbuk dari bahan herbal tersebut mampu bertahan berbulan-bulan dengan cara menyimpan yang tepat.

"Jamu dari kebun toga wahyu alam ini bisa bertahan 3 sampai 4 bulan, dan itu tanpa bahan pengawet," kata Wahyu.

Kebun toga wahyu alam kini juga menjadi tujuan study banding bagi sejumlah instansi di bidang pertanian dan perguruan tinggi.

Warga Kediri cuan belasan juta dari bisnis tanaman obat keluarga atau toga. (Z Creators/Wiji Guntoro)

Wahyu kini sudah memiliki 3 lokasi kebun tanaman obat keluarga yakni di Banaran, Lereng Kelud dan Blitar dengan bekerja sama dengan masyarakat.

Untuk harga bervariatif mulai dari harga Rp70 ribu tergantung dari permintaan pembeli.

Sementara itu setiap bulannya, Wahyu mampu meraup omzet hingga Rp17 juta. Sedangkan untuk pemasaran, dilakukan secara offline dan online media sosial.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators  

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators