Selasa, 08 AGUSTUS 2023 • 16:26 WIB

Jambore Pramuka Dunia di Korsel Kacau, Orang Tua Berharap Anaknya Bisa Bertahan

Author

Sejumlah peserta Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia berpose saat menghadiri jambore dunia pada bumi perkemahan Sae Man-Geum yang berada di Korea Selatan.

INDOZONE.ID - Sekitar 43.000 anak muda dari 158 negara telah menghadiri pertemuan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di bumi perkemahan Sae Man-Geum, Korea Selatan, yang diadakan empat tahunan tersebut.

Namun, para peserta terpaksa menghadapi kondisi cuaca yang sangat panas, dengan suhu yang mencapai 38 derajat Celsius dan tingkat kelembapan yang tinggi.

Baca Juga: Seluruh Peserta Jambore Pramuka Dunia di Korea akan Dipulangkan Lebih Awal karena Khawatir Dampak Topan Khanun

Selain itu, diperkirakan cuaca topan khanun mendekati wilayah tersebut pada 9-10 Agustus 2023. Tentunya hal ini membuat khawatir tidak terkecuali orang tua para peserta.

Situasi tersebut semakin diperburuk oleh fasilitas perkemahan yang kurang memadai, sanitasi yang buruk, banjir di beberapa area, keterbatasan makanan, dan kondisi toilet yang kotor.

Kabar terbaru, kontingen Indonesia pindah ke asrama Universitas Wonkwang untuk berlindung dari amukan angin topan Khanun.

Orang Tua Anak Merasa Kecewa

Peserta Jambore Pramuka Dunia berbaring untuk beristirahat di lokasi perkemahan di Korea Selatan, Jumat, 4 Agustus 2023.

Salah satu orang tua anak yang mengikuti acara jambore pramuka dunia tersebut mengungkapkan sebagai orangtua yang anaknya memgikuto jambore, ia merasa senang karena anaknya mendapat kesempatan mengikuti iven jambore berskala internasional.

"Namun sayangnya, penyelenggaraan jambore dunia di Korea Selatan kali ini seperri tidak dipersiapkan dengan baik. Fasilitas seperti toilet, lokasi kemah, shelter, dan makanan halal sangat mengecewakan," ungkapnya kepada Indozone, Selasa (8/8/2023).

Ditambah lagi dengan adanya kabar evakuasi dilakukan kepada kontingen Indonesia untuk menghindari angin topan Khanun.

"Seharusnya hal ini bisa diprediksi sebelumnya, mengingat negara Korea selatan ini negara berteknologi tinggi yang bisa memperkirakan cuaca," ujarnya.

Baca Juga: Curhat Ibu Asal Portugal Khawatir Anaknya Ikut Jambore Pramuka Dunia Korea: Berharap Dia Pulang dengan Sehat

Meski demikian, sebagai seorang ibu, ia berusah memberi semangat ke anak saya kalau dia pasti bisa bertahan hidup 12 hari di sana.

"Saya tidak ingin anak saya menyerah begitu saja. Saya sangat menghargai upaya pemerintah Korea selatan dan panitia penyelenggara yang sudah melakukan perbaikan berbagai fasilitas.

Kondisi Kontingen Pramuka Indonesia, Aman

Pimpinan Kontingen Gerakan Pramuka Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi mengatakan Kontingen Pramuka Indonesia yang mengikuti perhelatan Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan saat ini semuanya dalam keadaan aman.

"Kondisi peserta Indonesia semua dalam keadaan aman dan tetap bersemangat," ujarnya dalam penyataan yang diterima di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Yuniar menuturkan Kontingen Pramuka Indonesia masih tampil dalam pertunjukan kesenian di panggung utama jambore pada Senin malam (7/8/2023). Mereka tampil bersama 15 negara lain yang lolos seleksi untuk tampil di panggung utama jambore dunia tersebut.

Kontingen Indonesia pada Selasa pindah ke asrama Universitas Wonkwang untuk menghindari amukan angin topan Khanun yang diperkirakan melanda area bumi perkemahan Sae Man-Geum pada 9 dan 10 Agustus 2023.

Asrama Universitas Wonkwang ke bumi perkemahan memerlukan waktu tempuh selama 1 jam 45 menit.

Seluruh proses pemindahan diatur oleh Pemerintah Korea Selatan untuk memindahkan 39 ribu peserta dari 155 negara ke tempat yang lebih aman di Seoul dan sekitarnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: