Kamis, 28 SEPTEMBER 2023 • 11:48 WIB

Peringati Maulid Nabi, Menag Yaqut: Rasulullah Jadi Teladan dan Contoh dalam Kebaikan

Author

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.

INDOZONE.ID - Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, momentum Maulid Nabi menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus berada dalam kebaikan dan rasa kemanusiaan, seperti yang diteladankan oleh Rasulullah SAW.

Menag Yaqut mengatakan, Rasulullah adalah teladan dalam hal berbicara dan bersikap. Peringatan Maulid Nabi katanya, menjadi momentum untuk memahami perjalanan hidup.

"Rasulullah adalah teladan dalam bicara dan bersikap. Rasulullah menjadi contoh dalam kebaikan dan kemanusiaan. Maulid menjadi momentum kita bersama memahami perjalanan hidup, sekaligus belajar dari kebaikan dan rasa kemanusiaan Rasulullah," ungkap Menag Yaqut, Kamis (28/9/2023).

Yaqut menceritakan kebaikan dan kemanusiaan tercermin dalam dialog antara Rasulullah SAW dengan istrinya, Siti Khadijah.

Baca Juga: Tradisi Ancak Uang Warnai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Probolinggo

Dialog itu terekam dalam hadits Sahih Bukhari yang diriwayatkan dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair dari Aisyah. Hadits tersebut menjelaskan tentang permulaan turunnya wahyu.

Diriwayatkan setelah menerima wahyu pertama di Gua Hira’, Nabi Muhammad SAW segera pulang menemui Khadijah binti Khuwailid RA lalu minta diselimuti.

Khadijah lalu menyelimuti suaminya, hingga Rasulullah tenang dan bercerita tentang apa yang baru dialaminya (menerima wahyu pertama).

Baca Juga: 40 Contoh Tema Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Singkat!

Dalam ceritanya, Rasulullah mengatakan ke Khadijah bahwa dirinya merasa takut atas kejadian yang baru menimpanya.

Khadijah menjawab, 'Tidak, sekali-kali tidak, demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau selamanya, karena engkau penyambung silaturahmi, membantu yang memerlukan, meringankan orang yang tidak berpunya, memuliakan tamu, dan menolong untuk kebenaran'.

Dialog itu kata Menag Yaqut, mencerminkan bahwa Rasulullah sudah dikenal baik dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi oleh masyarakat Quraisy, sejak sebelum diangkat menjadi utusan Allah SWT.

"Mari, jadikan momentum Maulid ini antara lain untuk meneladani sosok Nabi yang suka menyambung silaturahmi, membantu yang memerlukan, meringankan orang yang tidak berpunya, memuliakan tamu, serta menolong untuk kebenaran," pesannya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara