INDOZONE.ID - Di era, di mana saat ini informasi penuh dengan data dan opini yang beragam, keterampilan untuk berpikir kritis semakin dibutuhkan.
Cara berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi, memahami sudut pandang berbeda, dan mengambil keputusan yang informasional.
Untuk memiliki kebiasaan berpikir kritis, kamu perlu membangun keseharianmu dengan 3 cara ini yang dilansir dari Harvard Business Review ini, simak!
1. Mempertanyakan asumsi
Menanyakan asumsi adalah langkah pertama untuk mengasah keterampilan berpikir kritis. Dalam hal ini, kamu harus membiasakan diri untuk tidak menerima informasi mentah-mentah.
Sebaliknya kamu bisa mengajukan pertanyaan tentang dasar-dasar dan kebenaran di balik suatu pernyataan atau keyakinan.
Dengan mempertanyakan asumsi, kamu akan mudah dalam mengidentifikasi potensi atau kekurangan dalam pemikiran dan informasi yang diterima.
Baca Juga: 6 Kiat Jadi Orang Open Minded, Bergaul hingga Kenali Hal Baru!
2. Berpikir dengan logika
Berpikir dengan logika melibatkan penggunaan penalaran yang baik dalam memproses informasi.
Biasakan untuk memahami hubungan sebab-akibat, mengevaluasi argumen secara sistematis, dan mencari konsistensi dalam pemikiran.
Dengan memanfaatkan logika, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik dan memahami implikasi dari suatu tindakan atau keyakinan.
3. Diversifikasi pikiranmu
Diversifikasi pemikiran berarti membuka diri pada berbagai sudut pandang dan ide yang ada. Maksudnya, kamu perlu melihat suatu masalah atau situasi dari berbagai perspektif.
Dengan variasi pemikiran ini, kamu bisa menghindari pemikiran sempit atau terpaku pada satu sudut pandang saja.
Selain itu, diversifikasi pemikiran juga membuka peluang untuk belajar dari pengalaman dan wawasan orang lain.
Baca Juga: 4 Cara Menghadapi Pikiran-pikiran Negatif
Dengan menerapkan ketiga langkah ini secara konsisten, kamu bisa mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang kuat, tidak hanya membantu dalam mengatasi tantangan kompleks, tetapi juga membentuk cara pandang yang lebih tajam dan kritis terhadap dunia sekitar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Harvard Business Review