Senin, 22 JANUARI 2024 • 21:00 WIB

Mengenal Dingiso, Kanguru Pohon Asal Papua yang Hampir Punah

Author

Dingiso Kanguru Pohon asal Papua.

INDOZONE.ID - Jika mendengar kata kanguru, mungkin yang pertama kali terlintas di pikiran adalah satwa endemik asal Australia. Namun, jangan salah, di Indonesia, khususnya di Papua, juga ada kanguru.

Namun, kanguru asal Papua ini berbeda dengan yang ada di Australia, karena memiliki nama latin berbeda pula, yakni Dendrolagus Mbaiso.

Mengutip laman resmi Taman Nasional Lorentz, Senin (22/1/2024), oleh Dr. Tim Flannery berdasarkan penelitiannya pada 1994, memberikan nama ini berdasar kata lokal Suku Moni, binatang suci atau Mbaiso.

Hal ini didasarkan pada keyakinan suku Moni bahwa Dingiso adalah roh leluhur mereka. Karena itu, di daerah asalnya, hewan yang disebut sebagai mantel emas ini disebut sebagai Dingiso atau Bakaga (bahasa lokal).

Dendrolagus Mbaiso merupakan salah satu satwa endemik Papua yang dapat ditemukan di Taman Nasional Lorentz, khususnya di Camp Endasiga, Kampung Sakumba, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya.

Informasi ini didasarkan pada pemantauan populasi dan habitat oleh tim seksi pengelolaan wilayah 3 Nabire Taman Nasional Lorentz pada September 2016.

Dingiso termasuk dalam famili Macropodidae dan masuk dalam kategori satwa langka (endangered) menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Hewan ini dikategorikan sebagai spesies subalpine karena ditemukan pada ketinggian 3200 hingga 3400 meter di atas permukaan laut, termasuk dalam zona subalpine bawah menurut Balai Taman Nasional Lorentz.

Baca Juga: Di Ragunan, Ada Taman Makam Satwa Tempat Pemakaman Bagi Hewan Kesayangan

Dingiso memiliki ciri-ciri yang mencolok, dengan panjang tubuh dan kepala mencapai 81 cm, panjang ekor mencapai 94 cm, dan berat antara 6.5 hingga 14.5 kg. Ekor panjangnya membantu Dingiso bergerak di pepohonan dan mempertahankan keseimbangan.

Dingiso aktif pada siang dan malam hari, memiliki gaya berjalan khas kanguru pohon, dan memakan daun dan buah di pohon serta di lantai hutan.

Meskipun kanguru sering dikaitkan dengan Australia, Indonesia juga memiliki kanguru, yang disebut Dendrolagus pulcherrimus, dan habitatnya terdapat di Papua.

Dingiso, atau juga dikenal sebagai mantel emas, adalah hewan langka dengan habitat yang terpencil di Pegunungan Torricelli Papua Nugini dan Pegunungan Foja di Papua.

Dingiso Kanguru Pohon asal Papua.

Fakta Menarik Dingiso, Kanguru Pohon Asal Papua

Berikut beberapa fakta menarik tentang Dingiso.

1. Diambang Kepunahan

Dingiso ditemukan pertama kali pada tahun 1990 oleh Pavel German di Gunung Sapau, Pegunungan Torricelli, Papua Nugini.

Namun, pendapat lain menyebutkan bahwa penemuan ini terjadi pada pertengahan tahun 1980-an. Prof. Tim Flannery berusaha menyadarkan dunia akan kepunahan kanguru pohon pada tahun 1980-an.

2. Hanya Ditemukan di Papua

Dingiso hanya dapat ditemukan di dua tempat di Papua, yaitu Pegunungan Torricelli, Papua Nugini, dan Pegunungan Foja, Papua Barat. Pegunungan Foja dianggap sebagai daerah hutan yang masih belum terjamah hingga tahun 2005.

3. Panjang Tangan dan Kaki Sama

Perbedaan utama Dingiso dengan kanguru Australia adalah panjang tangan dan kaki yang sama. Hal ini memungkinkan Dingiso untuk memanjat pohon dan menjalani sebagian besar hidupnya di atas pepohonan.

Baca Juga: Lestarikan Satwa Agar Tak Punah, Polisi Ini Sulap Kediamannya Jadi 'Markas' Burung Langka

4. Berwarna Coklat Emas di Punggung

Dingiso memiliki bulu halus dengan dominasi warna coklat tua dan muda. Bagian leher, dada, perut, dan tangan bagian bawahnya, memiliki warna coklat keemasan. Ekornya panjang dan memiliki lingkaran-lingkaran berwarna.

5. Sering Diburu untuk Dimakan

Dingiso termasuk dalam kategori kritis (Critically Endangered) menurut IUCN pada tahun 2015. Populasinya terus menurun karena kerusakan habitat dan perburuan oleh masyarakat Papua untuk konsumsi daging.

Dengan berat mencapai 14 kilogram, Dingiso menjadi target yang signifikan bagi pemburu.

Dengan semua keunikan dan pentingnya dalam ekosistem Papua, perlindungan dan konservasi Dingiso menjadi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan spesies ini di alam liar.

Writer: Putri Octavia Saragih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Taman Nasional Lorentz