Jatuh Bangun Usaha Pengrajin Tas Rajutan di Yogya, Sempat Tiarap Pandemi hingga Bisa Buka Lapangan Pekerjaan
INDOZONE.ID - Lewat tas kerajinan, Ngatini (58) bermimpi bisa memberikan penghidupan bagi warga terutama tetangganya di wilayah Selogedong, Argodadi, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Wanita paruh baya itu yang dulunya seorang karyawan yang memang berketerampilan sebagai pengrajin tas. Karena diraaa mampu, ia memutuskan membuka usaha.
Berbagai tantangan telah dirasakan, utamanya Pandemi Covid-19. Bahkan dirinya sempat menutup usahanya.
Melalui semangatnya yang tidak mudah menyerah begitu saja, Ngatini terus maju, karena itulah dirinya sampai menerima program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yakni berupa bantuan dari Kementerian Sosial (bahan dan peralatan rajut).
Baca Juga: Membantu Banget! Permudah Para Pengrajin Batik, Mahasiswa Ini Buat Alat Cap dari Limbah
“Setelah menerima bantuan PENA usaha saya kembali lancar dan saya bersemangat kembali untuk mengembangkan usaha,” ucap Ngatini kepada wartawan dikediamannya, Rabu (24/4/2024).
Sebagai pengrajin tas ia mengklaim hasil usahanya cukup diminati apalagi pada musim tertentu.
Saat pesanan banyak, ia mengaku tidak bisa mengerjakan seluruh pesanan sendiri, alhasil ia sampai mempekerjakan tetangga di sekitar rumahnya untuk membantu dalam proses pembuatan tugas.
"Terkadang kalau ramai bisa bekerjakan hingga 17 orang. Dan kami juga banyak menerima langsung pesanan dari pedagang.
Kendati begitu ia ingin menjangkau target pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Keren, Pengrajin di Bandung Barat Sulap Tanduk Domba Jadi Barang Istimewa Bernilai Seni
Karena itu (ramai), Ngatini memiliki toko online melalui salah satu e-commerce yang sudah memiliki pengikut sekitar 10.000.
Tak tanggung-tanggung dalam penjualan melalui sarana e commerce tersebut, toko onlinenya mendapatkan bintang 4,9 dengan pelanggan onlinenya berasal dari Pulau Jawa, Bali, Kaliantan, bahkan hingga luar negeri.
Adapun alasan tas rajutannya diminati banyak orang, selain menggunakan bahan berkualitas, tas yang dijualnya itu dibrandol cukup terjangkau yakni mulai dari harga Rp15 ribu hingga Rp500 ribu. Namun semua produk dibrandol harga tertentu dengan tergantung ukuran dan tingkat kerumitannya.
Meski terbilang cukup sukses, dirinya bercita-cita terus mengembangkan usahanya sehingga banyak menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung