Rabu, 22 MEI 2024 • 15:50 WIB

Finalis Duta Bahasa Jawa Tengah 2024 Fajar Kurniawan, Lestarikan Bahasa Jawa sebagai Wujud Revitalisasi Bahasa Daerah

Author

Finalis Duta Bahasa Jawa Tengah 2014 Fajar Kurniawan.

INDOZONE.ID - Nama harum datang dari Fajar Kurniawan, Alumnus Mahasiswa Hukum Universitas Diponegoro (Undip) 2024, berhasil masuk Top 10 Finalis Duta Bahasa Jawa Tengah (Dubas Jateng) tahun 2024. Wakil satu-satunya Alumnus Undip ini telah mampu melewati ketatnya seleksi hingga menuju puncak penobatan Dubas Jateng sebagai 10 finalis putra.

Seleksi Dubas Jateng 2024 merupakan ajang tahunan dari Balai Bahasa Kemendikbud Ristek dalam upaya penyeleksi generasi muda sebagai perwakilan yang akan diikutsertakan dalam ajang pemilihan Duta Bahasa tingkat nasional 2024. Termasuk jadi ajang keterlibatan anak muda dalam merealisasi Trigatra Bangun Bahasa.

Duta Bahasa sebagai generasi muda berkiprah dalam pengembangan dan pembinaan bahasa guna perwujudan karakter dan jati diri bangsa melalui bahasa dan sastra Indonesia. Hal ini tercantum dalam Mars Badan Bahasa.

Spirit tersebut berhasil menarik Fajar untuk ikut serta dalam ajang pemilihan Dubes Jateng 2024 dengan latar belakangnya sebagai orang hukum. Baginya, latar belakang jurusan yang diambil tidak menjadi tirai untuk berkontribusi dan berkiprah dalam pengembangan bahasa di Indonesia.

"Kendati saya merupakan orang berlatar belakang disiplin ilmu yang berbeda, yakni ilmu hukum. Berangkat dari keresahan bahasa Jawa yang mulai ditinggalkan, memicu semangat mengembangkan bahasa utamanya bahasa Jawa. Terlebih generasi muda disebut sebagai aktor perubahan sosial, sehingga saya merasa memiliki tanggungjawab untuk turut berperan dalam pengembangan bahasa melalui implementasi Krida yang saya bawakan," ujar Fajar.

Baca Juga: 13 Ucapan Selamat Hari Paskah dalam Bahasa Jawa dan Artinya

“Krida Cakra” Spirit Pemajuan dan Revitalisasi Bahasa Daerah

Seorang duta bahasa harus merancang sebuah krida kebahasaan dan kesusasteraan dalam tahap seleksi. Krida dirancang sebagai sebuah inovasi baru maupun ide gagasan orisinal seorang duta bahasa yang akan atau sudah dilakukan apabila terpilih.

“Saya hadirkan Cakra yang berarti Cangkruk Bahasa dan Aksara, di mana membawa spirit pemajuan dan revitalisasi bahasa daerah, utamanya terkait Bahasa dan Aksara Jawa”, ujar Fajar.

Cakra yang dihadirkan merupakan program pembelajaran bahasa yang dirancang secara sederhana, namun praktis dan realistis untuk menghadapi perkembangan zaman. Program ini mengusung tema "belajar aksara riang gembira" ditujukan kepada anak-anak sekolah dasar kelas 5 di SD Negeri Mendut. Program dilaksanakan secara efektif dan efisien yang disesuaikan dengan jam belajar mengajar di SD tersebut melalui kegiatan mingguan.

Selain itu, program ini juga ditujukkan kepada masyarakat umum yang utamanya menyadarkan generasi muda melalui kanal melalui media sosial. Harapan program ini dapat merevitalisasi dan memperkenalkan kembali Bahasa dan Aksara Jawa kepada masyarakat Jawa, sehingga tercipta masyarakat yang peduli terhadap pelestarian bahasa dan aksara secara berkelanjutan dalam jangka Panjang.

"Ini adalah sebuah langkah kecil, namun sebagai upaya membesarkan Krida Cakra yang telah saya rintis dengan sepenuh hati hingga pada akhirnya dapat mewujudkan kondisi ideal seperti kembalinya eksistensi Bahasa dan Aksara Jawa di kalangan masyarakat Jawa, utamanya kawula muda," terang Fajar.

Finalis Duta Bahasa Jawa Tengah 2014 Fajar Kurniawan.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Raya Idul Fitri Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya

Realisasi Trigatra Bangun Bahasa pada Program “Cakra”

Trigatra Bangun Bahasa yang dicanangkan oleh Badan Bahasa yang berbunyi "Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing", diharapkan mampu menjadi praktik yang ditanamkan para pemuda Indonesia dalam melestarikan bahasa.

Sebagai Top 10 Finalis Dubas Jateng 2024, Fajar mengajak masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa yang menyasar generasi muda dan anak-anak untuk mulai menggunakan Bahasa dan Aksara Jawa. Hal ini untuk menumbuhkan kesadaran megenai pentingnya eksistensi Bahasa Jawa sebagai Bahasa Daerah.

"Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya untuk cinta dan bangga akan kekayaan budaya yang kita miliki, utamanya menyangkut ragam bahasa yang majemuk dan diikat dalam satu bingkai kesatuan menjadi Bahasa Indonesia. Aksara Jawa sebagai aksara adiluhung tinggalan para pendahulu juga wajib untuk senantiasa kita tanamkan dalam jiwa sebagai orang Jawa sehingga berguna sebagai identitas dan jatidiri yang tidak ternilai oleh apapun," tandasnya.

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Badanbahasa.kemdikbud.go.id