Sabtu, 31 AGUSTUS 2024 • 09:15 WIB

Gen Z di Jakarta Sudah Gak Tertarik Jadi PNS: Ada Pengaruh Teknologi dan Gaya Hidup

Author

Ilustrasi mengikuti tes CPNS (menpan.go.id)

INDOZONE.ID - KemenPAN-RB telah mengumumkan jadwal pendaftaran CPNS 2024 yang dibuka mulai tanggal 20 Agustus 2024 hingga 6 September 2024. Tentunya hal ini menjadi kabar dan kesempatan yang ditunggu-tunggu bagi banyak para pencari kerja di seluruh Indonesia.

Pasalnya, menjadi PNS merupakan suatu pekerjaan yang diimpikan banyak orang. Bahkan ada pendapat yang menyebutkan kalau belum jadi PNS belum bisa disebut sukses.

Namun, apakah hal tersebut masih related dengan kondisi dan situasi kemajuan zaman seperti sekarang ini. Apakah anak-anak muda masih merasa PNS merupakan pekerjaan idaman dan ideal buat mereka?

Anak muda saat ini, khususnya Generasi Z (Gen Z) di Jakarta, menunjukkan tren penurunan minat dalam mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Fenomena ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor yang mencerminkan perubahan nilai, harapan, dan gaya hidup di kalangan Gen Z.

Baca Juga: Cara Mengenalkan Kembali Budaya Warisan Indonesia Terutama Gen Z, Berikut Ini Tips-nya!

Berikut ini ada empat alasan penyebab menurunnya minat Gen Z khususnya di Jakarta dan kota besar lainnya untuk menjadi PNS:

1. Perubahan Preferensi Kerja

Ilustrasi lowonga pekerjaan CPNS 2024. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/Spt.)

Dalam sebuah jurnal penelitian berjudul "Generational Differences in the Workplace: An Examination of Work Values and Generational Gaps in Public Service Motivation" oleh Perry, James L membahas perbedaan nilai kerja antar generasi, termasuk perbedaan minat terhadap pekerjaan di sektor publik.

Terungkap bahwa anak muda saat ini yakni Generasi Z cenderung mencari pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas, kesempatan untuk berkembang, dan lingkungan kerja yang dinamis. Profesi PNS, yang sering dianggap sebagai pekerjaan yang stabil tetapi cenderung monoton dan memiliki struktur yang kaku, mungkin kurang menarik bagi mereka.

Mereka lebih tertarik pada peluang di sektor swasta, startup, atau bahkan bekerja sebagai freelancer yang menawarkan kebebasan dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang lebih beragam.

Baca Juga: 7 Tips Memilih Formasi CPNS yang Tepat: Strategi Sukses dalam Pemilihan Instansi!

Hal ini juga diungkapkan Asyifa Rizki, mahasiswa semester akhir LSPR Communication & Business Institute Jakarta. Selain memang ia bukan berasal dari keluarga yang berprofesi sebagai PNS, ketidaktertarikan ia untuk menjadi PNS dikarenakan kesan kaku dan kurang bisa berekspresi ketika menjadi PNS.

Ia cenderung tertarik dengan bidang kerja entertainment dimana ide-ide kreatif dapat disalurkan dan juga bisa bebas berpakaian yang disukai.

“Orang tua gak pernah nyuruh jadi PNS karena memang keluarga gak ada yang PNS. Gue lebih senang dan tertarik kerja di dunia entertainment sih, gak perlu pakai baju seragam juga,” ungkapnya kepada INDOZONE.

2. Pengaruh Teknologi dan Globalisasi

Hampir 70% Gen Z Pilih Bekerja Freelance: Mengapa Generasi Muda Memilih Jalur Karir yang Lebih Fleksibel? Simak Alasannya!

Gen Z tumbuh di era digital di mana teknologi dan internet memungkinkan mereka untuk mengakses peluang kerja secara global. Mereka tidak lagi terbatas pada pekerjaan yang ada di lingkungan lokal atau nasional saja.

Hal ini terungkap dalam sebuah jurnal penelitian berjudul "The Changing Career Aspirations of Young Adults in the 21st Century: The Role of Technology and Globalization" oleh Bimrose dan Jenny. Jurnal ini mengeksplorasi bagaimana teknologi dan globalisasi mempengaruhi pilihan karir generasi muda.

Hal ini memungkinkan mereka untuk menjajaki karier yang mungkin tidak tersedia dalam sektor publik, dan lebih fokus pada pekerjaan yang memanfaatkan teknologi atau bekerja dengan perusahaan multinasional.

Baca Juga: Jadwal, Syarat Pendaftaran dan Cara Bikin Akun SSCASN untuk CPNS 2024, Jangan Sampai Kelewatan!

3. Nilai dan Gaya Hidup

Ilustrasi gaya hidup slow living. (Pexels)

Bagi banyak Gen Z, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan serta pengakuan atas kontribusi individu menjadi nilai penting. Pekerjaan di sektor swasta atau independen sering kali dianggap lebih mendukung nilai-nilai ini dibandingkan dengan karier di sektor publik, yang mungkin menuntut jam kerja yang panjang dan birokrasi yang ketat.

Hal ini terungkap dalam hasil penelitian berjudul "Millennials and Gen Z in the Workforce: New Rules for the Workplace" oleh Deloitte Insights. Laporan ini memberikan wawasan tentang preferensi dan ekspektasi Gen Z di tempat kerja, serta bagaimana mereka membandingkannya dengan generasi sebelumnya.

Salah satu mahasiswa dari Universitas Budi Luhur Jakarta, Amanda Latfah yang sebentar lagi akan selesai atau lulus, menjadi PNS sama sekali tidak ada dalam pikirannya. Ia sama sekali tidak tertarik untuk jadi PNS karena menghindari rutinitas yang ia bayangkan akan membosankan nantinya jika jadi PNS.

“Selama ini di tongkrongan saya juga gak pernah tuh kita bahas mau jadi PNS kalau udah lulus nanti. Sama sekali gak ada bayangan dan pikiran mau ke sana (PNS),” ujarnya.

4. Pandangan terhadap Bekerja di Pemerintahan

Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sementara itu dalam sebuah penelitian berjudul “Tren Penurunan Minat Generasi Muda terhadap Pekerjaan di Sektor Publik di Indonesia" oleh Universitas Indonesia, yang meneliti kecenderungan penurunan minat anak muda terhadap pekerjaan di sektor publik.

Beberapa anak muda mungkin melihat sektor publik sebagai kurang inovatif atau lambat dalam merespons perubahan, yang membuat mereka enggan untuk terlibat di dalamnya. Keinginan untuk menjadi bagian dari sesuatu yang mereka anggap lebih dinamis dan berdampak besar membuat mereka beralih ke sektor lain.

Sementara itu Ghina Safitri, mahasiswa Universitas Budi Luhur semester 7 mengungkapkan sebenarnya ia ada niat untuk jadi PNS karena orang tua yang menyarankannya. Dalam pemikirannya, dengan menjadi PNS, ada privilege dimana seumur hidup akan mempunyai penghasilan meski sudah pensiun.

Baca Juga: Ini Daftar Lomba di Hari Pramuka Khusus untuk Gen Z yang Unik dan Berbeda

Namun, belakangan ketika ia mengetahui jika banyak perusahaan-perusahaan besar yang memberikan gaji tinggi dan sejumlah fasilitas kepada karyawannya, ia mulai mempertimbangkan untuk tidak menjadi PNS.

“Kayaknya kalau gaji tinggi di perusahaan besar seperti TikTok atau Google menarik juga. Apalagi bakalan bekerja dengan trend kekinian,” ungkapannya.

Kesimpulan

Dari apa yang terungkap di atas, dapat disimpulkan minat Generasi Z di Jakarta untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menunjukkan penurunan yang signifikan. Perubahan preferensi kerja yang mengutamakan fleksibilitas dan kreativitas, pengaruh teknologi dan globalisasi yang membuka peluang kerja global, serta nilai dan gaya hidup yang lebih condong pada keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan menjadi faktor utama penurunan ini.

Selain itu, pandangan bahwa sektor publik kurang inovatif dan lambat beradaptasi dengan perubahan juga membuat banyak anak muda lebih tertarik pada karier di sektor swasta atau industri kreatif, yang dianggap lebih dinamis dan menawarkan peluang pengembangan diri yang lebih baik.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal Internasional, Liputan