Rabu, 06 NOVEMBER 2024 • 14:02 WIB

Budaya Inemuri di Jepang: Saat Tidur di Tempat Kerja Dianggap sebagai Dedikasi Karyawan

Author

Ilustrasi tidur di tempat kerja.

INDOZONE.ID - Fenomena inemuri dikenal sebagai "tidur sambil hadir" di Jepang, terutama saat bekerja atau dalam situasi formal. 

Inemuri bisa dibilang sebagai kebiasaan tidur singkat di tempat umum atau kerja. Fenomena ini sering diasosiasikan sebagai wujud dedikasi terhadap pekerjaan di Jepang.

Ilustrasi tidur cukup merupakan rahasia hidup bahagia yang jarang diketahui dan sering disepelekan.

Budaya kerja di Jepang dikenal dengan kedisiplinan hingga kesetiaannya kepada perusahan. Biasanya, orang Jepang akan bekerja di satu perusahaan sampai dia pensiun. 

Kebiasaan inemuri pun menarik perhatian masyarakat ketika majalah mingguan Jepang, Shukan Hoseki, menerbitkan beragam tulisan  pada 1997. Tulisan itu berisikan anggota parlemen yang tertidur saat sidang. 

Artikel ini memicu perdebatan publik tentang etika kerja dan inemuri, serta mempertanyakan sejauh mana masyarakat Jepang dapat menoleransi tidur di tempat kerja.

Baca Juga: 5 Lilin Aromaterapi Terbaik untuk Tidur Nyenyak, Wajib Coba!

Dalam konteks budaya Jepang, etika kerja lebih mengutamakan banyaknya waktu yang dihabiskan dalam bekerja ketimbang efisiensi kerja itu sendiri. 

Bisa dikatakan, dedikasi seseorang dinilai dari usaha serta waktu mereka di tempat kerja, bukan dari hasil pekerjaan mereka. Ini sering  dikatakan sebagai semangat ganbaru yang berarti pantang menyerah dan berusaha sampai akhir. 

Bila menilik kasus anggota parlemen yang tertidur, mereka berargumen, bahwa anggota tersebut mempunyai jadwal padat dan kurang tidur. Alhasil, mereka tertidur saat sidang. 

Fenomena ini dipahami sebagai bukti kelelahan akibat dedikasi pada pekerjaan. Bahkan, ini juga dianggap sebagai wujud komitmen.

Ahli sosiologi, seperti Erving Goffman, menerangkan setiap orang terlibat dalam "dominant involvement (keterlibatan utama)” dan "subordinate involvement (keterlibatan subordinat)”. 

Dalam  kasus sidang parlemen, peran utama ialah mendengarkan dan berpartisipasi, sedangkan aktivitas seperti inemuri merupakan subordinat. Penerimaan itu dipahami apabila selama inemuri tidak mengganggu peran utama. 

Inemuri dalam Setiap Lini Kehidupan?

Namun, penerimaan terhadap inemuri, tidak bisa diterapkan dalam setiap lini kehidupan. Jika tidur menjadi dominan dan mengganggu aktivitas utama, inemuri menjadi tidak dapat diterima.

Ilustrasi tidur cukup merupakan rahasia hidup bahagia yang jarang diketahui dan sering disepelekan.

Selain itu, inemuri cenderung membedakan sudut pandang antara pria dan wanita. Di Jepang, tidur di tempat kerja atau sidang, lebih sering diasosiasikan dengan pria, yang memang merupakan mayoritas di bidang pekerjaan publik. 

Sementara itu, perempuan diidentikkan dengan inemuri di tempat umum, seperti di kereta.  Wanita yang melakukan inemuri biasanya lebih sering dikritik, jika posisi tubuhnya dianggap tidak sopan.

Barat Punya Pandangan Berbeda soal Inemuri

Fenomena tidur di tempat kerja di Jepang atau inemuri, memiliki pandangan berbeda di Barat. Di Amerika Serikat dan Eropa, tidur di tempat kerja kerap mendapat pandangan yang kurang baik. 

Kegiatan tersebut dianggap mengganggu pekerjaan utama sehingga perlu dilakukan secara privat, seperti di ruang tidur khusus atau ruangan tertutup. Bahkan, tidur di tempat kerja dapat menyebabkan pemecatan di beberapa kasus. 

Walaupun begitu, ada tren baru yang lebih melonggarkan kegiatan ini, tren tersebut melihat tidur sebagai strategi manajemen untuk meningkatkan produktivitas. Jadi, tidur singkat di tempat kerja mulai dianggap bermanfaat dalam budaya kerja tertentu.

Baca Juga: 5 Aroma Minyak Esensial Terbaik untuk Kamar Agar Tidur Lebih Nyenyak

Fenomena ini memperlihatkan, bahwa toleransi terhadap tidur di tempat kerja sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya, terlebih juga perkembangan dunia. 


Banner Z Creators Undip. Di Jepang, meskipun kasus anggota parlemen yang tertidur dalam sidang menuai kritik, inemuri tetap diterima jika seseorang tetap hadir di tempat kerja. Hal itu tetap menunjukkan komitmen mereka pada tugas yang diemban, meski sedang tidur.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Social Science Japan Journal, 6(2), 181-197.