INDOZONE.ID - Stoicism adalah filosofi yang berasal dari Yunani Kuno dan telah banyak diterapkan oleh tokoh-tokoh besar seperti Marcus Aurelius, Seneca, dan Epictetus.
Filosofi ini mengajarkan cara hidup dengan lebih bijaksana, mengelola emosi, dan menerima kenyataan hidup tanpa stres yang berlebihan.
Di tengah kehidupan yang penuh dengan tekanan dan ketidakpastian, mengadopsi mindset Stoicism bisa membantu kita menghadapi tantangan dengan lebih tenang dan lebih kuat.
Rahasia Membangun Mindset Stoicism
Berikut ini adalah enam rahasia membangun mindset Stoicism untuk hidup yang lebih tenang:
1. Fokus pada Apa yang Bisa Dikendalikan
Ajaran utama Stoicism adalah untuk fokus hanya pada hal-hal yang ada dalam kendali kita. Kita tidak bisa mengontrol bagaimana orang lain bertindak atau apa yang terjadi di luar diri kita, tapi kita bisa mengontrol bagaimana kita meresponsnya.
Dengan memusatkan perhatian hanya pada apa yang bisa kita ubah, kita bisa mengurangi stres dan merasa lebih tenang.
Baca Juga: 4 Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset, Lebih Baik Mana?
2. Berlatih Penerimaan
Stoicism mengajarkan kita untuk menerima kenyataan apa adanya. Ini bukan berarti menyerah, tetapi belajar untuk tidak melawan apa yang sudah terjadi.
Ketika kita menerima hidup seperti apa adanya, kita akan merasa lebih tenang dan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan.
3. Menerima Ketidaksempurnaan
Kehidupan tidak selalu sempurna, dan Stoicism mengajarkan kita untuk menerima ketidaksempurnaan itu.
Tidak ada orang yang sempurna, dan mencoba untuk menjadi sempurna hanya akan menambah stres. Dengan menerima diri kita yang sebenarnya, kita bisa merasa lebih damai dengan diri sendiri.
Baca Juga: 5 Mindset yang Harus Diterapkan untuk Mengurangi Hustle Culture
4. Refleksi Diri
Untuk menjadi lebih kuat secara emosional, Stoicism menyarankan kita untuk melakukan refleksi diri. Dengan merenungkan tindakan kita setiap hari, kita dapat belajar dari pengalaman dan menjadi lebih bijak.
Melalui proses ini, kita bisa mengevaluasi reaksi kita terhadap situasi, belajar dari kesalahan, dan menemukan cara yang lebih baik untuk menghadapi masalah di masa depan.
5. Kontrol Emosi
Stoicism mengajarkan bahwa emosi kita tidak harus menguasai kita. Kita dapat memilih bagaimana merespons perasaan kita, apakah itu marah, cemas, atau frustasi.
Baca Juga: Tumbuh di Era Digital, Gimana sih Media Sosial Membentuk Cara Pikir Gen Z?
Dengan belajar untuk mengontrol reaksi kita terhadap perasaan ini, kita dapat menjaga ketenangan bahkan dalam situasi yang penuh tekanan.
6. MembayaKesulitan
Salah satu teknik yang digunakan oleh Stoik adalah premeditatio malorum, yaitu membayangkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi.
Dengan membayangkan kemungkinan kesulitan sebelumnya, kita bisa lebih siap secara mental ketika hal-hal tersebut benar-benar terjadi. Ini mengurangi rasa terkejut atau stres, karena kita sudah mempersiapkan diri.
Baca Juga: Tanamkan Mindset Ini Agar Bisa Berhenti Memikirkan Seseorang
Membangun mindset Stoicism membantu kita untuk hidup lebih tenang. Dengan fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, menerima kenyataan, dan belajar dari pengalaman, kita dapat mencapai ketenangan batin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: "Stoicism And The Art Of Happiness" Oleh Donald Robertson