Mengulik Keuntungan dan Tantangan Bank Emas Pertama di Indonesia: Inovasi atau Risiko Investasi?
INDOZONE.ID - Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia pertama di Indonesia pada Rabu (26/2/2025).
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang ini hari Rabu 26 Februari 2025, saya Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia dengan ini meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia," ujar Presiden Prabowo dalam acara peresmian di Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Prabowo mengatakan, menjelang HUT Ke-80 RI, untuk pertama kali dalam sejarah bangsa Indonesia memiliki Bank Emas.
Dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk mewujudkan Bank Emas ini. Dia menyebut bahwa persiapan untuk Bank Emas memakan waktu yang cukup lama.
"Persiapan Bank Emas ini memakan waktu cukup lama. Kalau tidak salah lebih dari empat tahun. Takdir saya bahwa saya yang meresmikan," ucap Presiden.
Presiden berharap keberadaan Bank Emas ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Lalu, apa sebenarnya keuntungan dan tantangan dari layanan Bank Emas ini? Simak penjelasannya berikut.
Baca Juga: Tambah Ilmu Literasi Keuangan, Pelaku UMKM Belajar soal Paylater dan Investasi
Keuntungan Layanan Bank Emas
Bank Emas atau bullion bank ini, memungkinkan masyarakat untuk membeli, menyimpan, dan menjual emas secara digital dengan cara lebih mudah dan terjangkau.
Tujuan utama pembentukan Bank Emas adalah memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat dalam berinvestasi emas, yang selama ini dianggap sulit dijangkau karena kendala fisik dan biaya penyimpanan yang tinggi.
Selain itu, melalui Bank Emas, pemerintah ingin mendorong masyarakat untuk berinvestasi dalam logam mulia yang lebih aman dan stabil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Bank Emas juga bertujuan mengintegrasikan emas dalam sistem keuangan formal untuk mengurangi peredaran emas yang tidak resmi dan berisiko tinggi.
Salah satu alasan kuat di balik pembentukan Bank Emas adalah tingginya valuasi pasar emas. Meskipun harga saham perusahaan teknologi sering kali melonjak, emas tetap stabil dan terus menjadi pilihan utama bagi investor yang menginginkan aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
Keuntungan utama dari Bank Emas adalah kemudahan transaksi. Masyarakat kini dapat membeli emas dalam jumlah lebih kecil, bahkan mulai dari 0,1 gram, tanpa harus khawatir tentang biaya penyimpanan atau transaksi yang tinggi.
Bank Emas memungkinkan konsumen untuk membeli, menyimpan, dan menjual emas secara digital dengan cara yang praktis dan efisien.
Selain itu, Bank Emas juga mempermudah konversi emas digital menjadi fisik, memungkinkan nasabah untuk menarik emas mereka dalam bentuk batangan atau perhiasan kapan saja.
Ini memberi fleksibilitas yang lebih besar bagi konsumen dalam memilih antara investasi jangka panjang atau keperluan konsumtif.
Tantangan dari Layanan Bank Emas
Namun, seiring dengan pertumbuhan minat terhadap Bank Emas, ada potensi risiko besar berupa penipuan melalui skema Ponzi.
Skema Ponzi adalah sistem di mana uang yang disetor oleh nasabah baru digunakan untuk membayar keuntungan bagi nasabah lama, bukan berasal dari keuntungan yang sah dari kegiatan investasi.
Bukan hanya itu, konsumen juga perlu menyadari potensi fraud yang bisa terjadi. Salah satu potensi terbesar adalah ketidakmampuan Bank Emas untuk menyediakan stok emas fisik yang cukup untuk memenuhi permintaan. Ini menjadi masalah besar bagi konsumen yang ingin menarik emas mereka dalam bentuk fisik, namun bank emas tidak dapat memenuhinya.
Bank Emas menawarkan berbagai keuntungan yang memudahkan masyarakat untuk berinvestasi dalam emas tanpa masalah penyimpanan dan biaya transaksi. Namun, potensi fraud, seperti skema Ponzi dan manipulasi stok emas, bisa terjadi tanpa pengawasan yang tepat.
Dengan adanya lembaga independen untuk memverifikasi ketersediaan fisik emas, risiko ini bisa diminimalisir. Lembaga ini akan memastikan bahwa semua transaksi emas dilakukan secara transparan dan aman, memberikan kepercayaan lebih kepada konsumen dan menjaga keberlanjutan sistem bank emas yang sehat di Indonesia.
Selain itu, dengan pilihan untuk menarik emas fisik, nasabah dapat memastikan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas investasi emas mereka, mengurangi risiko yang berkaitan dengan sistem digital semata.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara