Selasa, 01 APRIL 2025 • 13:25 WIB

Beginilah Perubahan Tradisi Lebaran Idul Fitri Zaman Dulu Dengan Sekarang, Apa Bedanya?

Author

Ilustrasi Idul Fitri bersama pacar

INDOZONE.ID - Lebaran atau Idulfitri jadi momen penting buat umat Islam di Indonesia. Nggak cuma soal ibadah, tapi juga penuh makna sosial dan budaya.

Seiring waktu, banyak tradisi Lebaran yang berubah, baik dari cara merayakannya maupun maknanya bagi masyarakat.

Globalisasi, modernisasi, dan kemajuan teknologi jadi faktor utama yang bikin tradisi ini terus berkembang, melahirkan kebiasaan baru yang beda dari generasi sebelumnya.

Tradisi Lebaran di Indonesia mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Pengaruh budaya luar, perkembangan zaman, dan teknologi bikin perayaan ini terus beradaptasi.

Baca Juga: 10 Tips Efektif untuk Belajar Bahasa Asing, Ampuh Banget!

Mulai dari cara silaturahmi yang dulu lebih banyak dilakukan langsung, sampai munculnya tradisi baru yang diambil dari budaya lain. Salah satu perubahan yang paling kelihatan ada di tradisi silaturahmi.

Di Desa Mariana, Sumatera Selatan, misalnya, tradisi sanjo datang ke rumah saudara dan tetangga pas Lebaran udah mulai berubah.

Gara-gara pengaruh globalisasi dan modernisasi, anak muda sekarang makin jarang ikut tradisi ini dibanding generasi sebelumnya.

Dulu, orang-orang biasa keliling buat saling mengunjungi, makan bareng, dan berbagi rezeki, tapi sekarang banyak yang lebih milih kirim ucapan lewat media sosial atau chat aja.

Baca Juga: 9 Kebiasaan Pagi yang Membantu Anak Tetap Fokus di Sekolah: Orang Tua Wajib Tahu!

Hal yang sama juga terjadi di masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, yang punya tradisi bajarahan buat mempererat silaturahmi pas Lebaran.

Tapi gara-gara pandemi COVID-19, tradisi ini jadi susah dilakukan karena aturan pembatasan sosial dan larangan kumpul-kumpul.

Buat tetap jaga silaturahmi, banyak orang akhirnya beralih ke panggilan video atau aplikasi meeting online, meskipun rasanya pasti beda dibanding ketemu langsung.

Perubahan juga kelihatan dalam tradisi bagi-bagi uang pas Lebaran. Di Purwokerto, misalnya, ada adaptasi dari tradisi angpao yang asalnya dari budaya Tionghoa waktu Imlek.

Sekarang, banyak orang mulai ngasih uang Lebaran atau uang fitrah ke anak-anak atau saudara yang lebih muda.

Tradisi ini jadi bukti kalau budaya terus berkembang dan saling memengaruhi, menciptakan kebiasaan baru yang akhirnya jadi bagian dari perayaan Lebaran di Indonesia.

Meskipun banyak tradisi yang berubah, nilai utama Lebaran tetap nggak tergantikan. Kebersamaan, saling memaafkan, dan menjaga silaturahmi masih jadi inti dari perayaan ini.

Lebaran tetap momen spesial buat kumpul keluarga, berbagi kebahagiaan, dan mempererat hubungan sosial maupun spiritual.

Meskipun cara merayakannya berubah mengikuti zaman, semangat dan maknanya tetap sama: jadi waktu buat kembali ke fitrah, merajut kasih sayang, dan menguatkan hubungan dengan orang-orang terdekat.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal.uin-antasari.ac.id

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir
FOLLOW OUR SOCIAL MEDIA