INDOZONE.ID - Hari Raya Idul Adha, atau yang sering disebut Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan terbesar dalam Islam yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
Hari yang mulia ini bukan hanya identik dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga menjadi momentum bagi umat Muslim untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal kebaikan.
5 Amalan Utama yang Dianjurkan di Hari Raya Idul Adha
Berikut ini adalah 5 amalan utama yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha:
1. Puasa Sunah Tarwiyah dan Arafah (8 & 9 Dzulhijjah)
Menjelang Hari Raya Idul Adha, terdapat dua puasa sunah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan luar biasa, yaitu Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) adalah puasa sehari sebelum Arafah, sedangkan Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) adalah yang paling utama bagi yang tidak berhaji.
Puasa ini menghapuskan dosa dua tahun (satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya), sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim).
Niat Puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Niat Puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Baca Juga: Jadwal dan Niat Puasa Dzulhijjah sebelum Hari Raya Idul Adha 2025
2. Salat Idul Adha Berjamaah
Amalan pertama dan yang paling utama adalah melaksanakan salat Idul Adha secara berjamaah. Salat ini hukumnya sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
Waktu pelaksanaannya adalah setelah matahari terbit ingga masuk waktu Zuhur. Salat Idul Adha terdiri dari 2 rakaat dengan takbir tambahan sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua.
Niat Salat Idul Adha
Untuk Imam:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ rak'ataini imâman lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat salat sunah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."
Untuk Makmum:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ rak'ataini ma'mûman lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat salat sunah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah ta'ala."
3. Berkurban (Udhiyah)
Puncak dari Hari Raya Idul Adha adalah ibadah kurban. Ibadah ini merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya, sekaligus meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Hukum berkurban adalah sunnah muakkad bagi yang mampu. Hewan yang disyariatkan untuk kurban adalah unta, sapi, kerbau, kambing, atau domba yang memenuhi syarat usia dan tidak cacat.
Baca Juga: Makna Mendalam Puasa Arafah yang Dilakukan Sehari sebelum Idul Adha
4. Bertakbir dan Berdzikir
Mulai dari malam Idul Adha hingga hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil.
Takbir adalah lafaz "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar), tahmid adalah "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah), dan tahlil adalah "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan selain Allah).
5. Silaturahmi dan Berbagi kepada Sesama
Idul Adha juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat hubungan dengan keluarga, tetangga, dan kerabat. Kamu bisa saling berkunjung, saling mendoakan, dan berbagi daging kurban.
Bersilaturahmi dapat memperpanjang umur, melapangkan rezeki, dan menghapuskan dosa. Momen kebersamaan ini memperkuat ikatan persaudaraan dan menciptakan suasana yang penuh kehangatan.
Baca Juga: 3 Amalan Istimewa Jelang Idul Adha, Apa Saja?
Dengan menjalankan lima amalan utama di atas serta puasa sunnah menjelang hari raya, kita bisa merayakan Idul Adha dengan penuh syukur dan berkah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: NU Online