Kisah asmara para Presiden Republik Indonesia bersama pasangannya masih menjadi topik yang menarik dibahas. Sebagai pemimpin tertinggi di Tanah Air, perjalanan cinta para Presiden Indonesia tentu ada lika-liku.
Kendati jalan yang dilalui tidak mudah, kisah cinta para pemimpin bangsa ini mampu menginspirasi banyak orang. Romantisme para Presiden bersama pasangan menjadi teladan bagi kita semua.
Deretan Kisah Asmara Presiden Indonesia dan Pasangannya
Tidak berlebihan, kisah asmara Presiden Indonesia dan pasangan justru membuat kita semua berkaca bahwa rasa cinta yang sesungguhnya adalah saat mampu menghadapi susah dan senang bersama-sama.
Dirangkum Indozone, inilah deretan kisah asmara Presiden Indonesia, dari Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo:
1. Kisah Cinta Presiden Soekarno dan Fatmawati
Kita awali dari kisah cinta Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno dengan Fatmwati yang bernama asli Fatimah.
Kisah asmara keduanya bermula saat masa pengasingan Soekarno (Bung Karno) di Bengkulu pada tahun 1938. Sebelum menikah, Soekarno yang sudah beristrikan Inggit Garnasih pun sempat dihadapkan pada dua pilihan.
Inggit Garnasih yang sudah membersamai Bung Karno selama 20 tahun sejak mereka menikah pada 24 Maret 1923 di Bandung, lantas harus mengikhlaskan sang suami untuk memperistri Fatmawati.
Penuh lika liku, namun akhirnya Soekarno memenuhi permintaan Inggit dan Fatmawati yang sama-sama tak ingin dimadu. Soekarno menceraikan Inggit Garnasih dan menikahi Fatmawati setelahnya.
Soekarno dan Fatmawati menikah pada 1 Juni 1939. Ia pun menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ketiga dari Presiden Soekarno.
Selama menjadi istri Bung Karno, Fatmawati selalu setia mendampinginya dalam kunjungan-kunjungan ke beberapa daerah. Ia bahkan kerap tampil berpidato menyemangati massa rakyat, salah satunya saat kunjungan ke Cirebon.
Keberanian Fatmawati menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bung Karno. Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pertama kali usai pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno di Jakarta, tanggal 17 Agustus 1945.
Dari pernikahannya dengan Bung Karno, Fatmawati dikaruniai lima orang anak. Mereka adalah Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Cukup lama Fatmawati bersama dengan Soekarno. Hingga beberapa tahun kemudian, Soekarno meminta izin untuk menikahi Hartini. Fatmawati tak sudi dimadu. Mereka pun berpisah.
Tak lama berselang, Soekarno benar-benar menikahi Hartini. Ia juga diketahui menikah dengan beberapa wanita lainnya, seperti Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Siregar, Kartini Manopo, dan Heldy Djafar.
Sebelum menikah dengan Inggit Garnasih, Soekarno lebih dulu menjalani bahtera rumah tangga dengan Oetari. Namun sayangnya, pernikahan mereka tak berlangsung lama.
2. Kisah Cinta Presiden Soeharto dan Raden Ayu Siti Hartinah
Yang kedua adalah kisah asmara Presiden Soeharto dengan Raden Ayu Siti Hartinah atau akrab disebut Tien Soeharto.
Dulunya, Soeharto adalah kakak kelas Tien. Tien sendiri merupakan teman dari adik sepupu Soeharto, Sulardi. Soeharto dan Tien kemudian dijodohkan.
Dari beberapa cerita, Soeharto mengaku tidak pernah naksir dengan Ibu Tien ketika ia masih muda. Justru Tien-lah yang menaruh hati lebih dulu pada Soeharto.
Soeharto-Tien sempat terpisah pasca lulus sekolah. Namun mereka kemudian sempat bertemu lagi, setelah Soeharto menjadi tentara. Sementara itu, Tien aktif sebagai anggota Laskar Wanita Indonesia (Laswi) dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Singkat cerita, Soeharto yang ketika itu sudah cukup matang untuk menikah ditawarkan perjodohan oleh sang paman. Pamannya menyebut nama Tien yang rupanya anak keturunan ningrat.
Sempat minder, tapi akhirnya Soeharto memberanikan diri menerima perjodohan itu dan dipininglah Tien. Pada tanggal 26 Desember 1947, keduanya menikah.
Kisah cinta Presiden Soeharto dan Tien sudah sangat terkenal. Mereka kerap menunjukkan kemesraan hingga cinta mereka dipisahkan oleh maut, lantaran Tien pergi lebih dulu menghadap Sang Khalik.
"Hanya ada satu Nyonya Soeharto dan tidak ada lagi yang lain. Jika ada, akan timbul pemberontakan yang terbuka di dalam rumah tangga Soeharto," demikian ucap Soeharto menegaskan kesetiaannya kepada Tien.
3. Kisah Cinta Presiden B.J Habibie dan Hasri Ainun Besari
Kisah asmara Presiden Indonesia ketiga, B.J Habibie dan sang istri Hasri Ainun Besari menjadi salah satu cerita cinta paling menginspirasi. Kesetiaan Habibie dan Ainun tak lekang oleh waktu, bahkan setelah 'kepulangan' Ainun selama bertahun-tahun.
B.J Habibie dulunya tak pernah tertarik dengan Ainun. Ia bahkan kerap mengejek Ainun dengan sebutan 'jelek' atau 'gendut' saat keduanya masih sama-sama duduk di bangku SMA.
Mereka pun terpisah sekian tahun lamanya. B.J Habibie melanjutkan pendidikannya di Jerman, sementara Ainun muda tumbuh menjadi gadis cantik dan cerdas.
Gadis yang dulu dijuluki 'jelek' dan 'gendut' berubah menjadi si 'Gula Jawa' yang memikat hati. Bukan tidak banyak pria yang menggilai Ainun. Terlebih, Ainun adalah seorang dokter.
Sudah banyak pria-pria berkelas yang datang ke rumah Ainun, berniat mempersuntingnya. Tapi, dasarnya sudah berjodoh dengan Habibie, Ainun menolak semua pria dan memilih Habibie sebagai pendampingnya hingga akhir hayat.
Habibie-Ainun menikah pada tanggal 12 Mei 1962 di Rangga Malela, Bandung. Kisah cinta Habibie-Ainun langgeng hingga maut memisahkan.
Ainun meninggal pada 24 Maret 2010 karena mengidap kanker ovarium. Inilah kepedihan terdalam seorang Habibie saat Ainun yang ia cintai pergi untuk selama-lamanya.
Ibarat separuh jiwanya hilang, Habibie selalu rajin mendatangi pusara mendiang sang istri dan meletakkan bunga di atasnya. Tahun 2019 di usia 83 tahun, B.J Habibie pun menyusul 'kepergian' Ainun.
4. Kisah Cinta Presiden Gus Dur dan Sinta Nuriyah
Berbeda dengan kisah asrama Presiden Indonesia yang lain, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) justru sudah cinta sejak Sinta Nuriyah Dewi berusia 13 tahun.
Pertemuan mereka bermula di sebuah pesantren di Jombang. Ketika itu, Gus Dur adalah guru Sinta, berusia 21 tahun. Meski masih muda, Gus Dur memberanikan diri melamar Sinta.
Ia tak mau menunda keinginannya itu, terlebih ia harus melanjutkan studi ke Mesir. Namun sayangnya, lamaran Gus Dur kerap ditolak Sinta. Gus Dur pun berangkat ke Mesir. Dengan Sinta, ia saling surat menyurat selama terpisah jarak.
Walau berulang kali ditolak, Gus Dur tak pernah berhenti berjuang mendapatkan hati Sinta. Hingga suatu hari, Sinta berpikir bijak bahwa ia sudah terlalu sering menolak Gus Dur.
Gayung bersambut, Sinta akhirnya menerima cinta Gus Dur. Keduanya menikah pada 11 Juli 1968. Namun, Gus Dur tak bisa berhadir di hari pernikahannya karena masih berada di Irak. Ia pun diwakilkan oleh Kyai Bisri Syansuri.
Kemesraan Gus Dur dan Sinta tercermin dari setiap momen mereka bersama. Kagumnya, romantisme mereka tetap berlandaskan kesederhanaan.
Tahun 1970 saja misalnya, Gus Dur dan Sinta pernah pergi berdua menumpang becak. Namun ternyata, di tengah perjalanan hujan turun.
Pengemudi becak langsung menutup semua bagian becak dengan plastik warna transparan. Siapa sangka, tiba-tiba saja Gus Dur mencium istrinya itu.
Sinta kepalang kaget dan sempat bereaksi dengan malu-malu. Ia lantas mengingatkan Gus Dur supaya tidak berulah yang macam-macam karena ada tukang becak di belakang.
Bukannya menurut, Gus Dur justru menjawab santai, "Biar saja, biar dia kepingin", yang disambut tawa manis oleh Sinta. Hujan pun jadi saksi romantisme mereka berdua hari itu.
5. Kisah Cinta Presiden Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas
Selanjutnya, ada kisah cinta Presiden Indonesia kelima yaitu Megawati Soekarnoputri dengan sang suami, Taufiq Kiemas.
Kisah asmara mereka masih ada sangkut pautnya dengan dunia politik juga. Keduanya sama-sama aktif sebagai anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Taufiq Kiemas sendiri adalah teman dari adik kandung Megawati, Guntur Soekarnoputra. Dari sanalah, Taufiq pertama kali mengenal Megawati.
Sebelum menikah dengan Taufiq Kiemas, Megawati sudah memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya dengan seorang pilot. Namun, suami pertama Megawati hilang dalam sebuah kecelakaan udara.
Dengan kondisi Megawati yang mengurus sendiri kedua anaknya itu, Taufiq Kiemas mampu meyakinkan bahwa ia bisa menjadi pendamping hidup Megawati. Mereka resmi menikah pada Maret 1973 dengan menggelar resepsi sederhana.
6. Kisah Cinta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herrawati
Cerita cinta pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Kristiani Herrawati -akrab disapa Ani Yudhoyono- sudah tak diragukan lagi keromantisannya.
Semenjak SBY menjabat sebagai Presiden Indonesia keenam, romantisme keduanya kerap menjadi sorotan. SBY dan Ani kerap menunjukkan kemesraan di setiap kesempatan.
Ani sendiri merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Hj. Sunarti Sri Hadiyah.
Dulu, saat SBY masih muda dan berada di tingkat empat AKABRI, SBY harus sering melapor kepada Sarwo Edhie, yang ketika itu menjabat sebagai Gubernur. Dari sana SBY bertemu Ani. Mereka saling beradu pandang.
Setelah cukup lama berkomunikasi intens di tengah padatnya jadwal SBY sebagai anggota TNI Angkatan Darat, SBY meminang Ani.
Keduanya menikah pada tanggal 30 Juli 1976. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang putra, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
7. Kisah Cinta Presiden Joko Widodo dan Iriana
Tak pernah berpacaran sebelumnya dengan wanita lain, Joko Widodo (Jokowi) langsung mantap meminang Iriana setelah 4 tahun berpacaran. Ya, Iriana adalah pacar pertama sekaligus yang terakhir bagi Jokowi.
Kisah cinta Presiden Indonesia Jokowi dan Iriani dimulai ketika Jokowi masih kuliah semester 3 di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Iriani masih seorang siswi kelas 3 SMA di Solo.
Mereka berdua cukup sering bertemu karena Iriana adalah teman dekat adik kandung Jokowi. Dari kali pertama bertemu, Jokowi kadung jatuh cinta dengan kesederhanaan dan paras ayu Iriana.
Jokowi dan Iriana pun berpacaran selama 4 tahun. Bahkan, mereka sempat menjalani hubungan jarak jauh alias Long Distance Relationship (LDR). Masa-masa sulit itu pun diakhiri mereka dengan pernikahan.
Pria perawakan jangkung, kurus, berambut gondrong dan berkumis itu mampu meluluhkan hati Iriana, gadis ayu dan sederhana. Pernikahan mereka berlangsung pada 24 Desember 1986.
Dalam sebuah kesempatan, Iriana mengaku bahwa dirinya jatuh cinta dengan Jokowi sejak pertama kali bertemu. Terlebih, ia melihat Jokowi sebagai sosok pria cerdas dan tidak 'neko-neko'.
Nah, itulah singkat cerita dari kisah asmara Presiden Indonesia, mulai dari kisah cinta Presiden pertama Soekarno sampai kisah cinta Presiden Joko Widodo. Semoga perjalanan cinta mereka menginspirasi kita semua, ya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: