Sabtu, 11 SEPTEMBER 2021 • 13:37 WIB

Psikolog: Budaya Pikir Sebelum Unggah di Medsos Cegah Cyber Bullying

Author

Ilustrasi media sosial. (Unsplash/@martenbjork)

Menurut psikolog dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, budaya think before type (pikir sebelum unggah) saat menggunakan media sosial dapat dijadikan upaya pencegahan cyber bullying (perundungan siber).

Pasalnya, terkadang, kebanyakan orang kebablasan saat mengunggah sesuatu ke media sosial sehingga berpotensi menjadikannya sebagai pelaku atau korban cyber bullying.

Sebagai informasi, cyber bullying merupakan segala jenis bullying atau perundungan yang dilakukan di dunia maya.

"Bentuknya macam-macam. Misalnya, menyebarkan kebohongan dengan mengatakan si A melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak dilakukan, mengunggah foto yang mempermalukan orang lain, juga mengirimkan pesan yang merendahkan atau mengancam," kata Nina dikutip dari Antara, Sabtu (11/9/2021).

Oleh sebab itu, dia mengimbau agar benar-benar memikirkan dampak unggahan sendiri ke dunia maya.

"Benar-benar kita pikirkan mau unggah apa dan nulis apa di media sosial. Perlu juga untuk meminta pendapat orang lain apakah yang akan diunggah itu bisa menimbulkan masalah atau tidak," ujarnya.

"Jika ingin menegur orang lain di media sosial, gunakanlah cara lain seperti pesan melalui direct message (DM) atau WhatsApp pribadi."

Kendati begitu, Nina mengatakan, komentar-komentar negatif yang dapat memicu cyber bullying tidak boleh dibiarkan. 

"Jadi jangan dianggap biasa. Kita harus sama-sama budayakan bahwa netizen Indonesia bisa lebih tanggung jawab dan solutif. Itu kan bisa memberikan dampak sosial yang lebih positif," tegasnya.

Artikel Menarik Lainnya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: