Rabu, 20 NOVEMBER 2024 • 18:40 WIB

Mengenal Chonmage, Gaya Rambut Samurai Jepang dari Sejarah, Gaya, dan Maknanya

Author

Ilustrasi gaya rambut samurai.

INDOZONE.ID - Model rambut samurai Jepang, atau yang dikenal sebagai chonmage, adalah salah satu elemen budaya tradisional Jepang yang paling ikonik.

Gaya rambut ini tidak hanya mencerminkan estetika, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam, melambangkan status sosial, fungsi praktis, dan nilai-nilai kehormatan para samurai.

Sejarah Model Rambut Samurai

Gaya rambut chonmage yang khas dari samurai Jepang memiliki sejarah yang panjang dan makna yang mendalam.

Gaya ini pertama kali muncul pada era Heian (794-1185) dan berkembang pada era Edo 1603–1868).

Saat itu, para bangsawan mengikat rambut mereka di bagian belakang kepala untuk mengenakan mahkota.

Baca Juga: 5 Model Rambut Tomboy yang Cocok untuk Perempuan, Tampil Unik dan Percaya Diri

Samurai kemudian mengadaptasi gaya ini bukan untuk tujuan estetika semata, melainkan karena alasan yang sangat praktis.

Dengan kepala yang dicukur sebagian, mereka bisa mengurangi panas dan rasa pengap saat mengenakan helm perang, terutama mengingat iklim Jepang yang lembap dan panas.

Selain itu, bagian rambut yang tersisa diikat dan berfungsi sebagai bantalan untuk helm, memberikan kenyamanan tambahan di medan perang.

Simbolisasi dan Dampak Sosial

Chonmage tidak hanya menjadi simbol praktis, tetapi juga memiliki nilai simbolik yang kuat.

Gaya ini melambangkan keberanian, semangat juang, dan status tinggi para samurai.

Bahkan ketika periode Edo berlangsung selama 250 tahun dalam damai tanpa perang, tradisi ini tetap dipertahankan sebagai simbol kehormatan.

Rakyat biasa pun mulai mengadopsi gaya rambut ini sebagai bentuk penghormatan kepada samurai, meskipun dalam versi yang lebih sederhana untuk menunjukkan kerendahan hati.

Variasi Chonmage

Chonmage memiliki beberapa variasi, tergantung pada era dan tujuan pemakaian.

1.     Motodori

Semua berasal dari budaya topi di china yang di sebut “Futou”, yang mulai diperkenalkan di Jepang hingga dikenal dengan “Eboshi”. Eboshi sangat popular di Jepang terutama di kalangan bangsawan.

Ddikarenakan topi yang berat dan membuat rambut gatal saat dipakai dengan waktu lama, orang Jepang mengembangkan motodori, yaitu gaya rambut yang di kuncir di atas kepala.

Ini merupakan bentuk awal dari chonmage.

2.     Samurai Chonmage Tradisional

Gaya rambut ini dibuat dengan mencukur bersih bagian rambut di atas kepala , sedangkan rambut belakang diikat membentuk simpul kecil.

Ketika masa Gekokujo perang terjadi dimana-mana, para samurai selalu mengenakan armor dan helm perang mereka.

Dengan model rambut seperti chonmage, samurai akan merasa nyaman saat mengenakan helm kepala.

Akhir Budaya Chonmage

Budaya chonmage mulai memudar setelah runtuhnya era samurai dan dimulainya periode modernisasi di Jepang.

Baca Juga: 5 Gaya Rambut Panjang Cewek ala Korea yang Lagi Hits

Pada tahun 1871, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan warga Jepang untuk memotong pendek rambut mereka dan mengenakan pakaian bergaya Barat, mengakhiri tradisi chonmage.

Hal ini menjadi bagian dari usaha untuk menghilangkan identitas feodal dan mempersiapkan Jepang menuju era modern.

Chonmage di Zaman Modern

Namun, tradisi ini tidak sepenuhnya menghilang. Dalam dunia sumo, chonmage tetap hidup sebagai warisan budaya.

Para pegulat sumo memakai gaya rambut ini sebagai simbol kehormatan dan semangat juang, mirip dengan nilai-nilai yang dianut para samurai.

Bahkan, jenis chonmage yang digunakan oleh pegulat sumo menunjukkan peringkat mereka di dalam hierarki olahraga tersebut.

Hal ini menjadikan sumo sebagai salah satu tempat di mana budaya chonmage masih dapat ditemukan hingga saat ini.

Selain di arena sumo, chonmage juga sering muncul dalam film dan drama yang mengangkat tema samurai.
  Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube/@Alam Semenit