Sabtu, 15 APRIL 2023 • 15:05 WIB

Orangtua Wajib Tahu! Alergi pada Anak Bisa Mereda Seiring Bertambahnya Usia

Author

Ilustrasi anak mengalami alergi (freepik)

Alergi yang dialami oleh anak, termasuk alergi susu sapi dan protein lain, pada umumnya akan mereda seiring dengan bertambahnya usia.

Hal itu diungkap oleh Ahli alergi imunologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K).

"Umumnya, anak yang alergi makanan itu dengan bertambahnya usia dia akan membaik," kata Zaki dalam diskusi daring, Kamis lalu (13/4/2023).

Baca juga: 3 Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak

Menurutnya, hal itu karena munculnya alergi disebabkan oleh saluran pencernaan yang belum matang, sehingga belum mampu mencerna makanan dengan baik.

"Alergi terjadi karena ketidakmatangan atau belum matangnya saluran cerna. Kalau saluran pencernaannya matang, maka dia akan bisa mencerna makanan dengan baik sehingga yang menyebabkan alergi protein itu bisa dipecah dan masuk ke dalam tubuh tidak alergi lagi," kata Zaki.

"Makanya, biasanya (alergi) terjadi pada usia dini pada saat maturitas saluran cerna belum bagus. Rata-rata paling cepat sampai umur satu tahun untuk alergi susu sapi," terangnya.

Ilustrasi anak mengalami alergi (Freepik/Drazen Zigic)

Meski begitu kata Zaki, ada juga alergi yang dapat menetap hingga anak tumbuh dewasa. Salah satunya alergi makanan hasil laut atau seafood.

"Alergi seafood itu bukan melewati IgE spesifik. Tetapi, protein seafood seperti udang dan kawan-kawannya itu, kalau disimpan lama, proteinnya akan terurai dan melepaskan histamin," bebernya.

Ia melanjutkan, histamin itu lah yang kemudian memicu reaksi alergi. Untuk itu, dr Zaki menyarankan jika ingin mengonsumsi seafood, konsumsilah seafood yang segar dan belum terurai proteinnya.

Baca juga: Obat Alergi Gatal dari Bahan Alami yang Terbukti Ampuh

Lebih lanjut kata dr Zaki mengingatkan, meski alergi biasa terjadi di usis dini, orangtua tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa bayi mengalami alergi, meski menunjukkan gejala alergi.

Menurutnya, orang tua juga perlu mencermati faktor-faktor lain yang juga dapat menjadi penyebab gejala yang muncul tersebut.

"Misalnya, anak sedang tiduran di karpet, dia dikasih susu, lalu gatal-gatal. Belum tentu (gatal-gatal) itu dari susu. Mungkin karena debu di karpet itu yang menjadi pencetus. Jadi butuh pemeriksaan-pemeriksaan tambahan agar tidak salah diagnosis," tambahnya.

Adapun tanda-tanda kegawatan terkait alergi yang mengharuskan orang tua segera membawa anak ke dokter adalah jika muncul gejala di antaranya biduran yang hebat di seluruh badan.

"Kalau biduran yang hebat seluruh badan harus hati-hati, kita takutnya bermasalah di saluran nafas, jadi bahaya. Itu tanda awal alergi berat. Minimal kalau punya riwayat alergi itu harus punya antihistamin, itu pertolongan pertama," bebernya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: