Kamis, 08 FEBRUARI 2024 • 06:20 WIB

Kenali Hemofilia: Kondisi Langka dengan Gejala Mudah Memar dan Pendarahan Tak Henti dan Cara Menanganinya

Author

Ilustrasi wanita pendarahan dan memar. diduga hemofilia (Freepik)

INDOZONE.ID - Pernahkah kamu mendengar hemofilia? Penyakit ini adalah kondisi dengan kelainan genetik yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh untuk membekukan darah dengan baik.

Dikutip dari healthline, penyakit tersebut terjadi akibat mutasi genetik yang menyebabkan darah kekurangan faktor pembekuan VIII (hemofilia A) dan IX (Hemofilia B).

Dengan kekurangan faktor tersebut, akhirnya darah sukar membeku sehingga perdarahan sulit berhenti.

Gejala Hemofilia

Ilustrasi pendarahan dan memar. diduga hemofilia (Freepik)

Ada beberapa gejala yang muncul kepada penderita Hemofilia. Berikut ini beberapa di antaranya.

Baca Juga: Akses Pengobatan Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Hemofilia

1. Mudah Memar

Penderita hemofilia cenderung mudah memar, bahkan dari cedera kecil. Memar bisa menjadi lebih besar dan lebih berwarna daripada pada orang yang tidak memiliki kondisi ini.

2. Pendarahan Tak Henti

Pendarahan pada penderita hemofilia bisa terjadi lebih sering dan berlangsung lebih lama daripada pada orang lain. Hal ini bisa terjadi, seperti mimisan, pendarahan pada gusi atau di bagian tubuh lain tanpa sebab.

3. Pendarahan Internal

Pendarahan di dalam tubuh, terutama pada sendi, otot, atau organ dalam, bisa menjadi masalah serius bagi penderita hemofilia. Pendarahan yang tidak terkontrol di sendi dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan kerusakan sendi jangka panjang.

Baca Juga: Cara Mudah Menghilangkan Bekas Luka Memar

Penanganan Hemofilia

Ilustrasi penanganan memar dna pendarahan diduga hemofilia. (Freepik)

Meskipun belum ditemukannya obat untuk hemofilia, namun terdapat berbagai strategi pengelolaan yang dapat membantu mengontrol gejalanya dan mencegah komplikasi, sebagai berikut:

1. Terapi penggantian non-faktor

Ini adalah bentuk terapi yang lebih baru yang menggunakan protein sintetis untuk mereplikasi faktor pembekuan. Seorang dokter menyuntikkan obat ke dalam kulit. Contoh dari terapi ini termasuk emicizumab dan desmopressin asetat.

2. Produk konsentrat FVIII atau FIX.

Produk ini biasanya disebut sebagai faktor pembekuan, obat-obatan yang diberikan melalui infus ini digunakan untuk merawat hemofilia tipe A dan B masing-masing.

Obat ini dapat bersifat buatan atau berasal dari plasma manusia. Dokter sering mengarahkan pasien untuk menggunakan obat ini secara teratur sebagai bagian dari perawatan profilaksis yang terus-menerus.

3. Meminimalisir Nyeri

Obat penghilang rasa sakit bisa membantu mengurangi nyeri akibat pendarahan di sendi atau otot.

Dengan demikian, apabila kamu mengidap penyakit hemofilia, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi ini, termasuk gejalanya dan cara pengelolaannya.

Baca Juga: Kembangkan Obat Hemofilia, Bio Farma Resmi Kerjasama dengan ProFactor Pharma Inggris

Melalui pengelolaan dan perawatan, banyak orang dengan hemofilia dapat menjalani hidup yang relatif normal dan produktif.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthline