INDOZONE.ID - Kesepian adalah perasaan yang pasti pernah dialami setiap orang. Namun, bagi sebagian orang kesepian ini tidak hanya sementara tetapi menjadi kondisi kronis.
Jenis kesepian ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, dan mengubah struktur dan fungsi otak. Berikut dampak kesepian kronis pada otak.
Bagaimana Kesepian Mengubah Otak?
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial karena bagi nenek moyang kita, kesendirian bisa berbahaya dan mengurangi peluang untuk bertahan hidup. Para ahli berpikir bahwa kesepian muncul sebagai sinyal stres untuk mendorong kita mencari kebersamaan dengan orang lain.
Namun, saat kesepian menjadi kronis, respons stres ini berlebihan dan merugikan, mirip dengan kecemasan yang dap berubah dari respons takut yang berubah menjadi gangguan mental.
Orang yang kesepian menjadi sangat peka terhadap kata-kata negatif dan wajah yang menunjukkan emosi negatif. Mereka juga menunjukkan respons yang berbeda terhadap situasi menyenangkan, menunjukkan bahwa bahkan situasi menyenangkan pada orang lain mungkin kurang memuaskan bagi mereka.
Kesepian kronis terkait dengan perubahan di area otak yang penting untuk kemampuan bersosial, kesadaran diri, dan pemrosesan emosi.
Baca Juga: 7 Dampak Negatif Kesepian yang Dapat Mempengaruhi Kesehatan
Dampak Kesepian pada Kesehatan Otak Jangka Panjang
Para ilmuwan telah meneliti hubungan antara kesepian dan penyakit Alzheimer serta jenis demensia lainnya. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kesepian juga terkait dengan penyakit Parkinson.
Kesepian kronis meningkatkan risiko demensia, dan orang yang merasa kesepian memiliki tingkat protein amyloid dan tau yang lebih tinggi atau dua tanda Alzheimer di otak mereka sebelum menunjukkan tanda-tanda penurunan kognitif.
Stres dan peradangan otak yang disebabkan oleh kesepian kemungkinan besar berkontribusi pada awal atau percepatan penyakit neurodegeneratif pada orang dewasa yang lebih tua. Dampak kesepian pada sistem kardiovaskular, seperti meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, juga berdampak buruk pada otak.
Kesepian dan Penurunan Kognitif
Kesepian sangat terkait dengan depresi dan dapat meningkatkan risiko demensia. Orang yang kesepian cenderung kurang aktif secara fisik dan lebih cenderung untuk merokok.
Semua faktor ini dapat mempengaruhi otak kita yang dapat menua. Penelitian menunjukkan bahwa kesepian sementara tidak meningkatkan risiko demensia, tetapi kesepian kronis yang berkepanjangan bisa berakibat fatal bagi otak.
Baca Juga: Saking Mengancamnya Masalah Kesepian, WHO Sampai Bentuk Komisi Sosial
Cara Mengatasi Kesepian Kronis
Salah satu rekomendasi untuk mengatasi kesepian adalah mencoba membuat teman baru. Ini bisa dilakukan melalui kelas seni, tim olahraga, kelompok dengan hobi yang sama, atau kegiatan sukarela.
Namun, situasi sosial seperti ini memiliki hasil yang beragam. Mereka akan cenderung bekerja lebih baik jika ada interaksi bersama orang-orang tersebut.
Pendekatan lain adalah terapi perilaku yang dapat mengatasi sikap dan pola pikir seseorang tentang interaksi sosial.
Pendekatan ini cenderung lebih efektif karena mereka dapat mengeksplorasi akar masalah yang membuat seseorang sulit berinteraksi dengan orang lain.
Kesepian kronis memiliki dampak yang signifikan pada otak dan kesehatan secara keseluruhan. Penting untuk menyadari bahaya kesepian kronis dan mencari cara untuk mengatasinya.
Melalui upaya membangun koneksi sosial dan mengubah pola pikir tentang interaksi sosial, kita bisa mengurangi dampak negatif kesepian.
Meskipun mengatasi kesepian kronis bukanlah tugas yang mudah, langkah-langkah kecil ini dapat membantu menjaga kesehatan otak kita.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com