Selasa, 25 JUNI 2024 • 08:27 WIB

Mengenal IVF dan Penemunya Subhash Mukhodpadhyay: Dokter Pertama yang Memperkenalkan Program Bayi Tabung

Author

Ilustrasi

INDOZONE.ID - In-Vitro Fertilisation (IVF) adalah suatu prosedur medis yang digunakan untuk membantu pasangan yang mengalami kesulitan dalam memiliki anak.

In-Vitro Fertilisation (IVF) sering dikenal dengan istilah "bayi tabung", yang merujuk pada proses pembuahan sel telur oleh sperma yang terjadi di luar tubuh wanita, biasanya dalam sebuah cawan petri di laboratorium. Dari sinilah istilah "tabung" itu berasal.

Setelah embrio berkembang beberapa hari di laboratorium, embrio tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rahim wanita dengan harapan akan tumbuh menjadi bayi.

Baca Juga: Manfaat Menyikat Gigi Sebelum Tidur, Tak Cuma Mencegah Bau Tak Sedap!

Langkah-langkah program bayi tabung

Prosedur IVF biasanya melibatkan beberapa langkah. Pertama, wanita akan diberikan obat hormon untuk merangsang ovarium agar menghasilkan beberapa sel telur matang dalam satu siklus menstruasi.

Setelah sel telur matang, dokter akan mengambil sel telur dari ovarium melalui prosedur yang disebut aspirasi folikel. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan bantuan ultrasound dan jarum khusus.

Sel telur yang diambil akan dicampur dengan sperma di laboratorium. Pembuahan dapat dilakukan dengan dua cara, pencampuran langsung (konvensional) atau melalui injeksi sperma intra-sitoplasmik (ICSI), di mana satu sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur.

Baca Juga: 10 Suplemen untuk Memperpanjang Usia dan Menjaga Kesehatan Tubuh

Telur yang telah dibuahi (embrio), akan dibiarkan berkembang di laboratorium selama beberapa hari, biasanya antara 3 hingga 5 hari. Setelah berkembang, kemudian akan dipilih untuk dipindahkan ke rahim wanita. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan memasukkan kateter melalui leher rahim.

Jika embrio berhasil menempel pada dinding rahim dan berkembang, maka akan terjadi kehamilan. Wanita akan menjalani tes kehamilan beberapa minggu setelah transfer embrio untuk memastikan apakah prosedur IVF berhasil.

Tingkat keberhasilan IVF tergantung pada berbagai faktor, seperti usia wanita, penyebab infertilitas, dan kualitas embrio. Secara umum, tingkat keberhasilan menurun seiring bertambahnya usia wanita.

Baca Juga: Inilah 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi Selain Susu

Beberapa risiko dan efek samping dari IVF meliputi kehamilan ganda (lebih dari satu bayi), sindrom hiperstimulasi ovarium, komplikasi dari prosedur pengambilan sel telur, dan risiko keguguran.

IVF dapat digunakan oleh pasangan yang mengalami berbagai masalah infertilitas, termasuk tuba falopi yang tersumbat atau rusak, endometriosis, infertilitas pria akibat jumlah sperma yang rendah, motilitas sperma yang buruk sampai penyebab infertilitas lainnya yang tidak dapat dijelaskan.

Selain IVF, ada metode lain yang dapat membantu dalam reproduksi, seperti inseminasi intrauterin (IUI), donor sel telur atau sperma, dan adopsi. Setiap pasangan harus mempertimbangkan pilihan mereka dengan hati-hati serta berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk menentukan metode yang paling sesuai dengan situasi mereka.

Ilustrasi program bayi tabung

Dalam sejarahnya program bayi tabung, di India dokter ini diakui sebagai dokter pertama yang memperkenalkan prosedur bayi tabung di sana. Naas, pengakuan ini baru diberikan setelah kematian sang Dokter.

Baca Juga: 7 Efek Samping Buah Nanas Jika Dikonsumsi Berlebihan

dr. Subhash Mukhodpadhyay

Namanya adalah Subhash Mukhopadhyay, lahir pada tanggal 16 Januari 1931 di Jharkhand, India. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Kolkata. Beliau meraih gelar dalam bidang fisiologi dari Calcutta University dan mendapatkan gelar medis dari Calcutta Medical College. Ia juga memperoleh gelar PhD dalam fisiologi reproduksi.

Beliau dikenal karena minat dan penelitiannya dalam bidang fisiologi reproduksi. Pada akhir 1970-an, Ia mulai bekerja pada proyek IVF dengan tujuan membantu pasangan yang tidak subur.

Beliau berhasil menciptakan bayi tabung pertama di India, bernama Kanupriya Agarwal, yang lahir pada tanggal 3 Oktober 1978. Dalam prosedurnya, dr. Mukhopadhyay menggunakan metode yang berbeda dengan yang digunakan oleh dr. Robert Edwards dan dr. Patrick Steptoe, 2 dokter dari Inggris yang meneruskan penelitian dr. Louise Brown, dokter pertama yang mempopulerkan program bayi tabung di dunia.

Baca Juga: 4 Bahaya Terlalu Banyak Minum Susu, Salah Satunya Bisa Bikin Kanker!

Meskipun berhasil, ia menghadapi banyak skeptisisme dan kurangnya dukungan dari pemerintah dan komunitas medis di India pada saat itu. Selama hidupnya, dr. Mukhodpadhyay mengalami banyak tekanan dan ketidakadilan yang membuatnya depresi. Dan pada 19 Juni 1981, dr. Mukhodpadhyay menghembuskan nafas terakhirnya.

Barulah setelah kematiannya, kontribusi Dr. Mukhopadhyay diakui secara luas. Pada tahun-tahun berikutnya, Beliau diakui oleh komunitas medis internasional dan nasional sebagai pelopor dalam teknologi reproduksi di India.

Kisah hidup dan kerja kerasnya menginspirasi banyak ilmuwan dan dokter di seluruh dunia. Meski Ia tidak menerima pengakuan yang layak selama hidupnya, warisannya tetap hidup dan diakui oleh komunitas medis saat ini.

Baca Juga: 4 Manfaat Kopi Luwak untuk Kesehatan, Bisa Cegah Diabetes!

Penemuannya dalam bidang IVF telah membantu ribuan pasangan di seluruh dunia untuk mewujudkan impian mereka memiliki anak. Kisah hidupnya dr. Mukhodpadhyay kemudian diabadikan dalam berbagai buku, film, dan dokumenter.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia, Hfcmedan.id