Minggu, 19 JANUARI 2025 • 12:20 WIB

5 Risiko Baru Minum Alkohol di Usia Paruh Baya Dibandingkan dengan Usia Muda

Author

Ilustrasi orang paruh baya minum alkohol. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Konsumsi alkohol di kalangan orang paruh baya semakin meningkat, dan dampaknya mulai terlihat.

Berdasarkan data tahun 2022 di Amerika Serikat, orang berusia 35 hingga 50 tahun mencatatkan tingkat binge drinking (minum berlebihan dalam waktu singkat) yang tertinggi sepanjang sejarah.

Penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi alkohol berat terbesar antara tahun 2018 hingga 2022, terjadi pada kelompok usia 40-an.

Hal ini menjadi perhatian serius, terutama bagi wanita paruh baya. Dokter melaporkan peningkatan kasus penyakit hati dan jantung yang berhubungan dengan alkohol pada kelompok ini.

Mengapa Konsumsi Alkohol di Usia Paruh Baya Meningkat?

Ilustrasi minum alkohol. (freepik.com)

Para peneliti belum sepenuhnya memahami alasan di balik peningkatan konsumsi alkohol ini.

Namun, mereka mencatat bahwa tekanan hidup di usia paruh baya, seperti mengurus anak-anak sekaligus orang tua yang sudah lanjut usia, tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi, serta tingkat kesepian yang meningkat, menjadi beberapa faktor pemicu.

Baca Juga: Benarkah Minum Alkohol Bisa Cegah Keracunan Makanan? Ini Faktanya

Sayangnya, tren ini memprihatinkan karena usia paruh baya adalah waktu di mana dampak kesehatan dari kebiasaan minum selama bertahun-tahun, seperti kanker atau penyakit jantung dan hati, mulai muncul.

Selain itu, tubuh di usia ini semakin kurang mampu memproses alkohol, dan penyakit kronis yang umum di usia paruh baya dapat diperburuk oleh konsumsi alkohol.

Dampak Alkohol pada Kesehatan di Usia Paruh Baya

Ilustrasi sakit jantung pada orang paruh baya. (freepik.com)

Efek buruk alkohol di usia paruh baya lebih signifikan dibandingkan saat usia muda. Berikut adalah beberapa alasan:

1. Memperburuk Penyakit Kronis

Alkohol dapat memperburuk masalah kesehatan umum di usia paruh baya, seperti tekanan darah tinggi atau kadar gula darah yang tidak stabil.

Bahkan konsumsi alkohol ringan dapat meningkatkan detak jantung sementara, yang berisiko memicu serangan jantung atau gagal jantung, terutama pada mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung.

2. Interaksi dengan Obat-obatan

Obat-obatan yang sering dikonsumsi di usia ini, seperti pengencer darah, dapat berinteraksi dengan alkohol dan memicu komplikasi serius, seperti pendarahan internal.

3. Efisiensi Tubuh Menurun

Seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi kurang efisien dalam memproses alkohol. Hati bekerja lebih keras untuk memetabolisme alkohol, sementara penurunan massa otot alami di usia 30-an membuat tubuh lebih sensitif terhadap efek alkohol.

Akibatnya, alkohol lebih lama berada dalam aliran darah, meningkatkan konsentrasi alkohol dalam darah dan mempercepat intoxication.

4. Risiko Cedera

Konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko jatuh dan cedera lainnya, terutama karena refleks dan keseimbangan tubuh cenderung menurun di usia ini.

5. Gangguan Tidur dan Hangover yang Lebih Parah

Minum alkohol dapat mengganggu kualitas tidur, yang sudah cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Akibatnya, gejala hangover di pagi hari menjadi lebih parah, bahkan hanya dengan konsumsi alkohol dalam jumlah kecil.

Dampak Jangka Panjang Konsumsi Alkohol di Usia Paruh Baya

Ilustrasi alkohol. (freepik.com)

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol berat di usia paruh baya dapat meningkatkan risiko gangguan kognitif di masa tua.

Baca Juga: Bagaimana Kecanduan Alkohol Merusak Penglihatan dan Cara Mengatasinya

Alkohol diketahui dapat merusak sel-sel otak, dan menurut pernyataan terbaru dari Surgeon General di Amerika Serikat, konsumsi alkohol juga secara langsung berkontribusi pada risiko kanker.

Oleh karena itu, wacana mengenai pemberian label peringatan pada minuman beralkohol semakin didorong.

Harapan untuk Hidup Lebih Sehat dengan Mengurangi Alkohol

Alkohol (freepik.com)

Mengurangi konsumsi alkohol dapat secara signifikan menurunkan risiko penyakit kronis yang terkait dengan alkohol. Manfaatnya antara lain:

- Menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah.

- Membantu menurunkan berat badan pada beberapa orang.

- Memperbaiki kondisi hati, karena hati memiliki kemampuan untuk sebagian pulih dan beregenerasi jika konsumsi alkohol dihentikan.

- Membantu pemulihan kondisi seperti kardiomiopati akibat alkohol, yaitu kerusakan pada otot jantung akibat konsumsi alkohol jangka panjang.

Meskipun alkohol sering menjadi bagian dari gaya hidup, penting untuk menyadari risiko yang meningkat di usia paruh baya.

Dengan langkah sederhana seperti mengurangi konsumsi alkohol, kita dapat mencegah berbagai penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup di masa depan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com