INDOZONE.ID - Banyak orang tua panik ketika bayi mereka yang sebelumnya sehat, tiba-tiba mulai sering sakit setelah berusia enam bulan. Flu, batuk, dan demam seolah datang silih berganti setiap bulan.
Tidak sedikit yang mengira bahwa penyebabnya adalah tumbuh gigi. Namun, apa iya?
Menurut Dokter Spesialis Anak, Lucky Yogasatria, kondisi ini bukan semata-mata karena tumbuh gigi. Ada alasan ilmiah mengapa bayi mulai rentan terhadap penyakit setelah enam bulan pertama kehidupannya.
Peran Antibodi dari Ibu dan Imun Bayi yang Mulai Mandiri
Saat masih dalam kandungan, bayi mendapatkan ‘warisan’ antibodi dari ibunya, yaitu antibodi IgG. Antibodi ini berfungsi sebagai perlindungan alami terhadap berbagai virus dan bakteri yang pernah dihadapi oleh ibu.
“Makanya dia jarang sakit. Tapi… Antibodi ini nggak bertahan selamanya,” tulis Lucky, dikutip dalam akun Threads/dr.lucky.sp.a.
Setelah bayi berusia enam bulan, antibodi dari ibu mulai berkurang, dan tubuh bayi harus mulai membangun sistem imunnya sendiri.
“Gimana caranya? Dengan terpapar kuman dan infeksi secara alami. Jadi, kalau bayi mulai sering sakit setelah 6 bulan, itu bukan karena tumbuh gigi, tapi karena tubuhnya sedang belajar bikin perlindungan sendiri,” katanya.
Baca Juga: Amankah Timun untuk Bayi? Simak Penjelasan Ini
Haruskah Bayi Sakit Dulu untuk Membentuk Imunitas?
Meski infeksi ringan dapat membantu tubuh bayi membangun daya tahan tubuh, bukan berarti ia harus sakit terlebih dahulu untuk menjadi kuat.
Ada cara lebih aman agar sistem imunnya tetap bisa ‘belajar’ tanpa harus mengalami penyakit yang berat.
Tips Agar Imunitas Bayi Kuat Tanpa Harus Sering Sakit
1. Vaksinasi Sesuai Jadwal
Vaksinasi adalah cara paling aman untuk melatih sistem imun bayi mengenali virus atau bakteri berbahaya, tanpa harus terinfeksi penyakit aslinya. Pastikan bayi mendapatkan vaksin lengkap sesuai anjuran dokter.
2. Lingkungan yang Bersih, tapi Tidak Terlalu Steril
Membiarkan bayi bereksplorasi seperti bermain di lantai atau memegang benda bukanlah masalah. Asal, tetap menjaga kebersihan dasar seperti cuci tangan sebelum makan dan setelah bermain di luar.
3. Nutrisi yang Mendukung Imun
Asupan makanan yang bergizi, membantu tubuh melawan infeksi. Pastikan bayi mendapatkan ASI atau MPASI kaya protein, zat besi, vitamin C, dan probiotik untuk mendukung daya tahan tubuhnya.
4. Istirahat Cukup dan Minim Stres
Kurang tidur bisa menurunkan daya tahan tubuh. Selain itu, bayi yang terlalu sering stres juga lebih rentan terkena penyakit. Pastikan bayi mendapatkan tidur yang cukup dan lingkungan yang nyaman.
5. Jaga Kesehatan Mikrobiota Tubuh
Mikrobiota adalah kumpulan ‘tentara kecil’ berupa bakteri baik yang ada di usus, saluran napas, dan kulit bayi. Mikrobiota yang seimbang, membantu sistem imun lebih kuat.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Diare Pada Bayi
Ilustrasi bayi tidur yang cukup agar imunnya tetap baik.
Cara Menjaga Mikrobiota Tetap Sehat
- Hindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu
- Berikan makanan kaya prebiotik & probiotik
- Jauhkan dari asap rokok dan polusi yang bisa mengganggu mikrobiota saluran napas
- Jangan terlalu sering menggunakan produk antibakteri, yang bisa mengganggu keseimbangan mikrobiota kulit
Apakah Bayi Harus Sakit? Tidak Harus!
Bayi memang akan terpapar berbagai kuman seiring pertumbuhannya, tetapi itu bukan berarti ia harus jatuh sakit parah.
Dengan persiapan yang tepat, seperti vaksinasi, nutrisi seimbang, lingkungan bersih, dan istirahat cukup, imun tetap bisa belajar tanpa harus mengalami penyakit yang berat.
“Imun yang kuat itu bukan yang nggak pernah sakit, tapi yang bisa bangkit setelah sakit,” imbuh Lucky.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Threads/dr.lucky.sp.a