INDOZONE.ID - Kamu termasuk yang memiliki kebiasaan telat makan atau suka mengonsumsi makanan pedas, terlalu asam, atau termasuk yang suka minum minuman berkafein?
Kalau kamu termasuk di antaranya, yuk dari sekarang mulai ubah kebiasaan kamu dengan cara yang lebih sehat.
Karena ternyata punya gaya hidup seperti yang disebutkan tadi, bisa bikin naiknya asam lambung kamu loh!
Mengutip dari University Hospital, penyebab naiknya asam lambung muncul ketika sfingter di bagian dasar esofagus (kerongkongan) tidak bekerja dengan baik.
Hal ini menyebabkan cairan dari lambung naik ke kerongkongan, yang akhirnya membuat orang yang mengidap penyakit asam lambung akan merasakan nyeri pada ulu hatinya.
Beberapa orang juga merasakan gejala lain seperti sulit menelan, kembung, sakit pada tenggorokan, muntah, hingga nyeri pada dada.
Nah buat kamu yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, nggak perlu merasa khawatir harus memilih makanan hambar seperti yang dikatakan orang-orang, untuk membantu meredakan rasa sakit yang kamu rasakan.
Karena ternyata ada banyak jenis makanan sehat nan lezat yang bisa dijadikan pilihan untuk kamu olah dengan cara yang nikmat loh. Simak di bawah ya!
Makanan yang Cocok untuk Penderita Asam Lambung
Melansir dari Healthline, berikut beberapa jenis makanan yang bisa membantumu menetralkan, mengurangi, hingga mencegah gejala asam lambung yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Sayuran
Secara alami, sayuran merupakan jenis makanan yang memiliki sedikit lemak dan gula.
Buat kamu yang memiliki penyakit asam lambung, mengonsumsi banyak sayuran seperti asparagus, kembang kol, mentimun, kentang, kacang hijau, dan jenis sayuran hijau lainnya, sangat disarankan.
Baca Juga: 5 Jus Sehat yang Aman dan Baik untuk Penderita Asam Lambung
Selain menyehatkan tubuh, sayuran juga bisa jadi tambahan nutrisi untuk tubuh kamu.
Nah untuk tambahan rasa agar lebih nikmat, kamu bisa mencampurkannya dengan bahan rempah-rempah seperti kunyit atau kayu manis.
Tapi hindarilah menggunakan bahan tambahan masakan seperti mentega, lemon, saus tomat, dan saus salad, karena bahan-bahan tersebut dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung kamu.
Buah-buahan Selain Jeruk
Selain jenis sayur-sayuran yang bisa kamu jadikan konsumsi harian untuk tambahan nutrisi harian, mengkonsumsi buah juga sangat disarankan.
Ini karena kandungan yang terdapat dalam buah-buahan, juga sangat baik untuk tambahan nutrisi serta vitamin yang dapat menyehatkan tubuh kamu.
Kamu juga tidak perlu khawatir untuk memilih buah apa yang paling tepat untuk penderita asam lambung.
Ada banyak pilihan buah segar yang didalamnya mengandung banyak nutrisi dan vitamin, untuk menghindari risiko gejala asam lambung naik.
Kamu bisa memilih buah-buahan seperti melon, pisang, apel, pir, dan buah lainnya yang sifatnya cenderung tidak asam seperti yang ada pada buah jeruk.
Daging Tanpa Lemak
Dibandingkan dengan daging yang berlemak tinggi, daging tanpa lemak menjadi jenis daging yang direkomendasikan untuk kamu konsumsi yang menderita penyakit asam lambung.
Sebabnya, kandungan lemaknya cenderung lebih kecil untuk menimbulkan gejala naiknya asam lambung.
Beberapa jenis daging berlemak tersebut dapat ditemukan pada ayam, kalkun, ikan, dan berbagai jenis makanan laut rendah lemak lainnya.
Untuk kamu yang ingin mengonsumsi daging tanpa lemak, kamu bisa membuatnya dengan cara dipanggang, dibakar, atau direbus.
Kamu juga dapat memadukan rasanya dengan menambahkan rempah-rempah segar agar jadi lebih nikmat.
Namun, kamu juga harus menghindari memakai tambahan rempah tajam seperti bawang putih, bawang merah, bawang bombai, serta jenis rempah-rempahan tajam lainnya.
Selain itu, hindari juga mengolah makanan berlemak tersebut dengan cara digoreng, karena cara tersebut dapat memicu gejala naiknya asam lambung pada tubuhmu.
Karbohidrat Kompleks
Jenis makanan seperti oatmeal, roti gandum utuh, nasi, beras merah, dan kuskus, termasuk sebagai sumber makanan yang memiliki karbohidrat kompleks dan serat tinggi yang baik untuk tubuh.
Jenis makanan ini juga yang disarankan untuk kamu makan karena khasiatnya dapat menyerap asam lambung.
Putih telur
Putih telur merupakan salah satu jenis makanan rendah lemak dan tinggi akan protein, yang juga direkomendasikan untuk dikonsumsi bagi kamu penderita asam lambung.
Kamu dapat mengolah putih telur dengan cara direbus. Sedangkan kuning telur dan telur yang digoreng, perlu kamu kurangi atau hindari.
Kuning telur memiliki kandungan lemak tinggi, yang bisa memicu gejala naiknya asam lambung pada tubuhmu.
Lemak sehat
Lemak sehat adalah sebutan lain dari lemak tak jenuh, yang termasuk dalam jenis lemak baik yang dapat mengurangi kolesterol jahat di dalam tubuh.
Sumber makanan yang termasuk dalam jenis lemak sehat yakni yang ada dalam alpukat, kacang kenari, benih lenan, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari.
Dibandingkan makanan yang mengandung lemak hewani atau jenis lemak lain yang ditambahkan ke dalam makanan olahan, lemak sehat atau lemak tak jenuh cenderung tidak menyebabkan naiknya asam lambung.
Jadi, jenis lemak ini masih diperbolehkan untuk dikonsumsi bagi penderita asam lambung.
Minuman beraroma
Buat kamu yang menyukai minuman perasa yang mengandung kafein atau soda, ada baiknya untuk mulai mengurangi mengkonsumsi minuman tersebut ya.
Sebagai gantinya, kamu bisa mencoba jenis minuman beraroma lain seperti membuat teh herbal, teh jahe, susu nabati, jus buah, dan jus sayur, yang sifatnya tidak terlalu asam yang dapat mengurangi gejala asam lambung.
Makanan yang Harus Dihindari untuk Penderita Asam Lambung
Setelah mengetahui jenis makanan yang cocok dikonsumsi untuk penderita asam lambung, kamu juga harus tahu beberapa jenis makanan yang harus dihindari penderita asam lambung. Berikut adalah di antaranya.
Makanan Berlemak Tinggi, Gorengan, Makanan Asam, dan Pedas
Buat kamu yang menyukai makanan gorengan dan berlemak tinggi, ada baiknya untuk mulai membatasi atau lebih baik lagi dihindari secara menyeluruh.
Misalnya, kentang goreng, onion ring, susu murni, daging sapi, daging babi, camilan ringan, serta jenis makanan berminyak dan berlemak lainnya.
Karena makanan yang berlemak tinggi dan makanan yang diolah dengan cara digoreng, dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Selain itu, makanan asam dan pedas serta segala jenis junk food, juga dapat memperburuk rasa sakit asam lambung kamu loh.
Misalnya, asam dan pedas pada segala jenis jeruk, nanas, tomat, cuka, serta jenis makanan lain yang menggunakan saus tomat atau sambal seperti pizza, spaghetti.
Oleh karena itu harus kamu batasi jumlah konsumsinya untuk menghindari rasa sakit yang terus berulang, akibat terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan seperti itu.
Cokelat, Kafein, Minuman Bersoda, dan Alkohol
Siapa sih yang nggak suka cokelat? Tapi sayangnya cokelat jadi salah satu jenis makanan yang baiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan oleh penderita asam lambung.
Karena dalam cokelat terdapat kandungan bahan methylxanthine yang dapat merelaksasi otot polos sfingter di bagian bawah esofagus dan meningkatkan asam.
Selain cokelat, makanan dan minuman yang di dalamnya mengandung kafein tinggi seperti kopi juga dapat memicu gejala naiknya asam lambung pada tubuh.
Baca Juga: Kebiasan Sehari-hari yang Dapat Menyebabkan Asam Lambung
Oleh karena itu, sangat disarankan juga nih buat kamu yang memiliki riwayat asam lambung untuk mengurangi asupan jumlah kafein yang akan dikonsumsi.
Kamu juga harus menghindari minum minuman perasa seperti minuman bersoda atau minuman beralkohol ya.
Jenis minuman tersebut juga menjadi pemicu paling umum yang dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung.
Cara Menerapkan Gaya Hidup Sehat untuk Penderita Asam Lambung
Selain jenis makanan yang perlu kamu perhatikan untuk dikonsumsi setiap harinya, perubahan gaya hidup juga harus kamu perhatikan loh.
Ini untuk membantu mencegah rasa sakit di ulu hati dan naiknya asam lambung yang terus berulang.
Melansir dari Harvard Health Publishing, berikut beberapa cara menerapkan gaya hidup sehat yang bisa kamu ikuti untuk mengurangi risiko serangan asam lambung yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Makanlah dalam jumlah sedikit tapi sering. Hindari juga makan berlebihan dan cobalah untuk makan secara perlahan.
Hindari makan telat, terlalu larut atau makan camilan tengah malam. Jangan makan tiga hingga empat jam sebelum tidur karena hal itu dapat memicu naiknya asam lambung pada tubuhmu.
Jangan langsung berbaring setelah makan. Usahakan agar tetap tegak setidaknya 2 jam setelah kamu makan, karena posisi duduk atau berdiri dapat membantumu menjaga asam lambung tetap berada di tempatnya.
Hindari olahraga berat beberapa jam setelah makan. Karena melakukan aktivitas berat setelah makan dapat menyebabkan asam lambung naik ke tenggorokan.
Bantu dengan konsumsi obat yang dapat meredakan gejala sakit asam lambung, tetapi hindari juga penggunaan yang terlalu berlebihan.
Jika setelah minum obat kamu masih merasakan sakit yang berkepanjangan, sebaiknya segera konsultasikan langsung ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Cari tahu penyebabnya untuk kamu, ketahui sendiri kondisi tubuhmu lebih lanjut tentang meningkatnya asam lambung kamu.
Hal ini dikarenakan pemicu makanan yang dikonsumsi setiap orang bisa jadi berbeda-beda.
Kamu bisa mencari tahunya dengan cara membuat catatan harian seperti jenis makanan apa yang kamu konsumsi, waktu kamu makan, dan gejala yang kamu rasakan.
Ini penting mengetahui lebih pasti makanan dan minuman apa saja yang mempengaruhi asam lambung kamu jadi naik.
Itulah beberapa jenis makanan yang cocok untuk penderita asam lambung yang bisa dijadikan sebagai pilihan makanan tepat yang sehat tapi juga lezat.
Beberapa makanan lain yang termasuk dalam jenis makanan yang harus dihindari juga perlu diperhatikan jumlah konsumsinya, kalau bisa hindari total, terutama buat kamu yang memiliki riwayat penyakit asam lambung demi kesehatan tubuhmu.
Kamu juga bisa menerapkan cara gaya hidup sehat untuk membantumu mencegah dan mengurangi rasa sakit yang terus berulang. Semoga tulisan ini dapat membantu ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline.com, Health.harvard.edu