INDOZONE.ID - Tanpa kita sadari, beberapa makanan dan minuman yang sering banget kita temuin sehari-hari ternyata bisa diam-diam ngerusak otak.
Bukan Cuma bikin badan nggak sehat, tapi juga bisa ganggu fungsi otak yang penting kayak konsentrasi, ingatan. Bahkan bikin kita lebih rentan kena penyakit kayak Alzheimer atau gangguan mental.
Seremnya, makanan makanan ini tuh sering kita anggap sepele padahal efek jangka panjangnya bisa cukup parah.
Baca Juga: Self-Care Itu Bukan Cuma Skincare: Cara Praktis untuk Jaga Kesehatan Mental Setiap Hari
1. Makanan Ultra Proses/Fast Food
Yang pertama makanan ultra-proses. Ini tuh kayak camilan instan, fast food, makanan kaleng, minuman bersoda, pokoknya semua yang udah lewat banyak tahap pabrik dan ditambahin pengawet atau pemanis buatan.
Menurut berbagai jurnal kesehatan, kayak The BMJ dan riset yang dimuat di Neurology, konsumsi makanan ultra-proses bisa ngurangin fungsi kognitif kita secara perlahan.
Kandungan gula dan lemak jenuhnya tinggi banget, dan ini bisa nyebabin peradangan yang memengaruhi sistem saraf. Jadi, meskipun praktis dan enak, kalau keseringan bisa bikin otak kita “lemot” secara harfiah.
Baca Juga: Apa Itu Burn Out? Yuk Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
2. Alkohol
Alkohol juga nggak kalah bahaya. Banyak yang mikir asal nggak mabuk, ya nggak apa-apa. Tapi ternyata, meskipun Cuma minum sedikit tapi rutin, tetap ada efek jangka panjang buat otak.
Studi dari The Washington Post dan beberapa jurnal neurologi nunjukin kalau alkohol bisa ngerusak hippocampus bagian otak yang ngatur memori dan pembelajaran.
Efeknya nggak langsung kelihatan, tapi pelan-pelan bikin kita susah fokus, gampang lupa, dan mood jadi nggak stabil. Dalam jangka panjang, ini bisa berujung ke demensia.
3. Makanan yang Mengandung Lemak Trans
Selanjutnya, ada lemak trans. Biasanya tersembunyi di makanan yang digoreng berkali-kali, margarin, atau makanan yang teksturnya renyah tapi bisa tahan lama di rak.
Lemak trans ini bisa ningkatin risiko inflamasi di tubuh, termasuk di otak. Kalau otak kita kena peradangan terus-menerus, koneksi antar sel-sel otak jadi terganggu.
Nggak heran kalau kita jadi gampang capek, susah mikir, dan kurang responsif. Penelitian di Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry juga bilang kalau lemak trans berhubungan dengan penurunan performa memori.
4. Pemanis Buatan
Nah, yang sering banget dianggap aman tapi ternyata nyimpan bahaya tersembunyi adalah pemanis buatan kayak aspartam. Ini sering banget dipakai di produk-produk “diet” atau “bebas gula”.
Banyak orang ngira ini alternatif sehat buat gula biasa, tapi beberapa studi nunjukin kalau aspartam bisa ganggu keseimbangan neurotransmitter di otak.
Akibatnya, bisa muncul gejala kayak gelisah, gampang marah, sampai gangguan konsentrasi. Walaupun nggak semua orang langsung kena efeknya, tapi konsumsi jangka panjang tetap berisiko.
5. Domoic Acid
Terakhir, buat yang doyan seafood, kudu hati-hati sama racun alami yang namanya domoic acid. Racun ini kadang ada di kerang, remis, atau ikan yang hidup di perairan tertentu yang tercemar.
Kalau nggak hati-hati, bisa keracunan yang dampaknya langsung ke otak: mulai dari sakit kepala, linglung, amnesia, bahkan kejang. Kasus ini memang jarang, tapi tetap penting buat tahu sumber makanan laut yang kita konsumsi dan pastikan itu dari tempat yang aman.
Jadi, walaupun kelihatannya sepele, makanan dan minuman tadi bisa jadi musuh dalam diam buat otak kita. Bahayanya nggak langsung kelihatan, tapi efek jangka panjangnya nyata.
Mungkin sekarang kita Cuma ngerasa gampang lupa atau susah konsentrasi, tapi kalau terus-terusan dibiarkan, bisa merusak kualitas hidup kita di masa depan. Karena itu, lebih baik mulai sadar dari sekarang.
Kurangi makanan instan, batasi alkohol, dan pilih makanan yang segar dan alami. Otak kita butuh bahan bakar yang baik supaya tetap tajam, fokus, dan kuat seiring bertambahnya usia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Washington Post