Minggu, 18 MEI 2025 • 17:03 WIB

Bahaya Gula Berlebih: Apa Kaitannya dengan Risiko Kanker?

Author

Ilustrasi gula. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Penelitian telah menunjukkan, bahwa pola makan memainkan peran penting dalam pencegahan kanker, dengan gula menjadi salah satu topik yang paling banyak dibahas.

Konsumsi gula berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas dan diabetes, yang keduanya merupakan faktor risiko kanker.

Pertanyaan yang masih perlu dijawab, adalah apakah gula secara langsung menyebabkan kanker atau hanya memperburuk kondisi yang sudah ada.

Baca Juga: Cara Meracik Rebusan Daun Kersen yang Ampuh Turunkan Gula Darah dan Kolesterol

Dengan memahami bagaimana glukosa memengaruhi sel kanker, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko kanker dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Bagaimana Gula Bisa Menyebabkan Pertumbuhan Kanker

Dr. Tarang Krishna, Direktur Pelaksana, Pusat Penyembuhan Kanker Dr. Krishna, New Delhi, memaparkan hubungan langsung antara gula dan kanker.

"Kalau kamu ingin mengendalikan kanker, Anda harus berhenti mengonsumsi gula. Sel kanker tumbuh subur pada C6H12O6, yaituglukosa, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka.”

Berikut ini bagaimana asupan gula yang berlebihan dapat berkontribusi terhadap risiko kanker:

  • Sel Kanker Memakan Glukosa: Sel kanker mengonsumsi glukosa pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada sel normal, menggunakannya sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan dan pembelahan yang cepat.
  • Menciptakan Lingkungan yang Menguntungkan: Kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi sel kanker untuk berkembang biak.
  • Terkait dengan Diabetes: Dr. Krishna menegaskan bahwa 60% pasien kanker yang didiagnosis pada stadium 3 menderita diabetes, yang menunjukkan adanya hubungan kuat antara kadar gula darah tinggi dan perkembangan kanker.

Sebuah Studi Mengenai Gula dan Kanker

Penelitian yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine, menunjukkan konsumsi gula berlebihan dapat memicu perkembangan kanker dengan mengaktifkan jalur metabolisme yang menyebabkan peradangan dan pertumbuhan tumor.

Studi ini juga menemukan, bahwa individu dengan sindrom metabolik, yang terkait dengan asupan gula tinggi, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara, kolorektal, dan pankreas.

Oleh karena itu, mengurangi gula tambahan dalam pola makan dapat membantu menurunkan risiko kanker.

Tips Mengurangi Konsumsi Gula

Ilustrasi gula

Guna meminimalkan risiko kanker dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh, pertimbangkan kiat-kiat berikut:

  • Batasi Gula Tambahan: Hindari minuman manis, makanan penutup, dan makanan olahan yang tinggi gula tambahan.
  • Pilih Makanan Utuh: Pilih buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak yang menyajikan gula alami beserta nutrisi penting.
  • Baca Label: Periksa label makanan untuk mengetahui kandungan gula tersembunyi yang tercantum di bawah nama seperti sukrosa, fruktosa, atau sirup jagung.
  • Pertahankan Berat Badan yang Sehat: Lemak tubuh berlebih merupakan faktor risiko yang diketahui untuk beberapa jenis kanker.

Baca Juga: Tanda-tanda Gula Darah Rendah Saat Puasa dan Cara Mengatasinya!

Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker dengan memicu pertumbuhan sel kanker dan menyebabkan kondisi seperti obesitas dan diabetes.

Mengurangi gula tambahan dalam pola makan dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan risiko kanker dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Dengan menerapkan pola makan seimbang dan kebiasaan makan yang sehat, kamu bisa melindungi diri dari potensi risiko kesehatan dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com