Rabu, 21 MEI 2025 • 10:47 WIB

Berapa Banyak Pasta Gigi yang Sebenarnya Dibutuhkan? Jangan Ketipu Iklan!

Author

Ilustrasi sikat gigi. (Freepik/Nakaridore)

INDOZONE.ID - Kamu pernah lihat iklan pasta gigi yang nampilin satu garis penuh di atas sikat? Cakep sih, kelihatan bersih dan wangi banget. Tapi... tahu nggak sih, itu cuma buat gaya!

Nyatanya, kamu nggak butuh sebanyak itu buat bersihin gigi dengan benar. Yuk, kita bahas tuntas soal seberapa banyak pasta gigi yang pas untuk kamu atau buat anak kecil di rumahmu!

Baca Juga: Waspadai Sering Panasin Makanan Pakai Thinwall di Microwave Bisa Berisiko Jantung hingga Kesuburan

Seberapa Banyak Pasta Gigi yang Ideal?

Buat orang dewasa pasta gigi cukup seukuran kacang polong. Yup, cuma sebutir kacang polong aja udah cukup banget.

Nggak perlu sampai seluruh permukaan sikat gigi tertutup pasta. Yang penting, kamu gosok gigi selama dua menit penuh, pagi dan malam.

Dengan ukuran segitu, manfaat fluoride untuk buat lawan bakteri dan cegah gigi berlubang bisa maksimal.

Buat anak-anak, makin kecil usianya, makin dikit pasta giginya. Nah, ini yang sering bikin bingung orang tua.

Gimana takarannya? Gini dibawah 2 tahun boleh pakai pasta gigi non-fluoride hanya cukup seukuran beras saja.

Baca Juga: Earbud Nempel Pas Tidur? Ini Plus Minusnya Buat Kesehatan Telinga

Terus naik ke usianya di usia 2-6 tahun anak kecil ini boleh digunakan pasta gigi fluoride tapi cukup hanya seukuran kacang polong kecil.

Naik usia diatas 6-8 tahun ini baru boleh dipakai garis penuh di sikat giginya tapi pake pasta gigi anak ya.

Naik ke diatas 8 tahun beda lagi, diajarin saat sikat gigi gak boleh dia nelan pasta giginya saat sikat gigi. Jika dia bisa, boleh deh Naik ke level pasta gigi dewasa.

Baca Juga: Waspadai Kekurangan Vitamin D: Gejala, Sumber Alami, dan Cara Mengatasinya

Kok Harus Segitu Aja? Bukannya Makin Banyak Makin Bersih?

Justru terlalu banyak pasta gigi itu bisa bahaya, terutama buat anak-anak. Kalau mereka belum bisa kumur dengan baik, mereka bisa menelan fluoride terlalu banyak, yang bisa sebabkan fluorosis, semacam noda putih atau cokelat di gigi tetap yang belum tumbuh.

Buat orang dewasa sih, terlalu banyak fluoride bisa bikin mual bahkan muntah kalau nggak sengaja ketelan. Jadi ya, bukan cuma soal hemat, tapi soal kesehatan juga.

Pilih Pasta Gigi Sesuai Usia, Bukan Selera Rasa

Jika anak-anak suka dengan pasta gigi rasa buah atau bubble gum? Gak ada masalah! Justru itu bagus.

Yang penting, pasta gigi itu aman ditelan, punya fluoride secukupnya, dan nggak abrasif (nggak kasar). Hindari pasta gigi pemutih atau charcoal buat anak-anak, karena bisa ngikis enamel gigi mereka yang masih sensitif.

Penting banget nih buat diingat, anak-anak bukan orang dewasa versi kecil! Tubuh mereka, termasuk gigi dan gusi, punya kebutuhan berbeda.

Maka itu, pilih pasta gigi khusus anak dan ajari mereka menyikat dengan cara yang benar yakni tanpa nelen pasta, dan dengan cara menyenangkan.

Baca Juga: Terungkap! 4 Cara Baru Turunkan Risiko Demensia Menurut Ilmu Pengetahuan

Kalau perlu, biarin mereka pilih sendiri pasta gigi rasa favoritnya. Jika dia mau rasa stroberi, bahkan yang ada gambar Baby Shark? Boleh, jangan dilarang! yang penting mereka mau dan semangat gosok gigi.

Dan buat kamu, jangan pakai pasta gigi anak-anak ya. Kandungan fluoride-nya terlalu rendah buat bersihin dan lindungi gigi dewasa.

Intinya, pasta gigi itu bukan soal banyak-banyakan. Yang penting tuh cara nyikatnya, lamanya nyikat, sama rutin atau nggaknya.

Jangan kebanyakan juga, pakai secukupnya aja dan jangan lupa sesuai umur dan kebutuhan ya. Daripada overpake dan malah jadi masalah, bukan masalah irit nya tapi ini masalah efektif.

Baca Juga: Dampak Merokok dan Minum Alkohol terhadap Risiko Kanker Payudara

Jadi mulai sekarang, jangan langsung percaya iklan. Jangan lupa gosok gigi dengan takaran yang pas, dan ajari anakmu hal yang sama sejak dini. Karena dari gigi yang sehat, bisa lahir senyum yang penuh percaya diri!

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Berbagai Sumber