INDOZONE.ID - Dalam era digital yang semakin maju, layar gadget seperti smartphone, komputer, dan televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Namun, di balik kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan, muncul kekhawatiran baru. Apakah blue light atau cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat ini dapat merusak kulit kita?
Mari kita telusuri kebenarannya di balik isu ini, dan apa yang bisa dilakukan untuk melindungi kulit kita.
Blue light adalah cahaya dengan panjang gelombang pendek dan energi tinggi yang termasuk dalam spektrum cahaya tampak.
Selain ditemukan dalam cahaya alami matahari, blue light juga dipancarkan oleh berbagai sumber buatan seperti layar digital dan lampu LED.
Sifatnya yang intens dan berenergi tinggi menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap kesehatan kulit.
Baca Juga: Manfaat dan Cara Menerapkan Teknik Skin Cycling untuk Kulit Sehat dan Glowing
Penelitian tentang dampak blue light pada kulit manusia masih relatif baru dan terus berkembang.
Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan blue light dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam sel-sel kulit.
Radikal bebas ini dapat menyebabkan kerusakan oksidatif, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada penuaan dini, seperti kerutan dan hiperpigmentasi.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa blue light dapat memperburuk kondisi kulit tertentu, seperti melasma.
Blue light sering dibandingkan dengan sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Meskipun keduanya dapat merusak kulit, dampak blue light cenderung lebih ringan dibandingkan dengan UV.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TikTok/dr. Clarin Hayes