Carilah sunscreen spektrum luas yang tahan air dengan SPF setidaknya 30.
Oleskan kembali secara teratur, terutama setelah berada di air atau berkeringat.
Fakta: Tidak selalu. Ada dua jenis utama sunscreen: fisik dan kimia. Kedua pilihan ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sunscreen fisik, juga disebut sunscreen mineral, bekerja seperti perisai dan duduk di permukaan kulitmu untuk memantulkan sinar matahari.
Mereka mengandung bahan aktif seng oksida atau titanium dioksida.
Sunscreen mineral dianggap lebih aman untuk kulitmu dan lingkungan.
Sunscreen jenis ini dapat melindungi kulit sensitif, anak-anak dan mereka yang memiliki masalah pigmen, seperti melasma.
Sunscreen kimia bekerja seperti spons. Mereka menyerap sinar matahari ke dalam kulit dan mengubah sinar UV menjadi panas, yang kemudian menghilang. Di AS, sunscreen ini mengandung satu atau lebih bahan aktif ini: oksibenzon, avobenzon, oktisalate, oktokrilen, homosalat, dan oktinoxat.
Sunscreen kimia lebih mudah diaplikasikan dan nggak meninggalkan residu putih pada kulit.
Namun, mereka bisa mengiritasi mata dan menyebabkan reaksi alergi pada kulit beberapa orang.
Jika memungkinkan, hindari sunscreen dengan oksibenzon karena bahan kimia ini dapat mengganggu hormon dan menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
Hindari sunscreen semprot yang nggak seefektif yang diaplikasikan dengan tangan, juga hindari apa yang disebut sunscreen, seperti mentega kakao, safflower, zaitun, jojoba, baby, atau minyak kelapa yang nggak memberikan perlindungan sinar matahari.
Fakta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengharuskan semua sunscreen mempertahankan kekuatan aslinya selama setidaknya tiga tahun.
Periksa tanggal kedaluwarsa pada botol. Jika sunscreenmu telah kedaluwarsa atau terpapar panas atau dingin ekstrem, buang saja.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mayoclinichealthsystem.org