INDOZONE.ID - Batik, sebuah warisan budaya yang kaya seringkali dianggap tidak sesuai untuk gaya sehari-hari oleh generasi muda datau Gen Z.
Meskipun memiliki nilai tradisional yang tinggi, batik tampaknya masih sulit diterima di tengah gaya hidup modern khususnya di kalangan Gen Z yang gak mau pakai batik.
Mengapa demikian? Berikut Indozone memberikan 5 alasannya:
Gen Z cenderung menghindari batik karena dianggap hanya cocok untuk acara formal.
Mereka lebih suka gaya santai yang mudah dipadu-padankan, sehingga menemukan cara untuk menggabungkan batik dengan gaya hidup mereka yang cepat dan praktis menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga: Didiet Maulana Kaget Ada Jutaan UMKM Batik Tembus Pasar Ekspor di Shopee
Justin Trudeau dan Xavier kompak pakai batik di Gala Dinner KTT ASEAN.
Batik sering diasosiasikan dengan acara-acara resmi atau pernikahan. Hal ini membuat generasi muda menganggap batik hanya dipakai untuk kondangan.
Padahal, ada banyak model batik modern yang cocok untuk dipakai sehari-hari, seperti untuk nongkrong di kafe atau berbelanja di mall.
Taeyong NCT gunakan batik asal Tuban, Indonesia. (Instagram/@taeoxo_nct)
Banyak gen z merasa bahwa desain batik terlalu kuno sehingga jarang ada yang sering pakai. Padahal, jika diperhatikan lebih lanjut, terdapat beragam desain batik yang sesuai dengan selera anak muda masa kini, seperti kombinasi batik dengan denim yang membuat tampilan menjadi lebih segar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release