Mode pakaian Kurt Cobain, vokalis band Nirvana, grup musik beraliran grunge.
INDOZONE.ID - Musik grunge, yang muncul di akhir tahun 1980-an dan mencapai puncaknya di awal 1990-an, bukan hanya sebuah revolusi musik, tetapi juga menciptakan gelombang besar dalam dunia mode.
Dipelopori oleh band-band seperti Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden, dan Alice in Chains, grunge membawa estetika yang unik dan berbeda dari tren mode arus utama pada masa itu.
Budaya grunge melahirkan gaya berpakaian yang tidak terencana, sederhana, namun tetap khas. Mode anak muda di tahun 90-an dipengaruhi oleh kebangkitan genre musik ini dalam berbagai aspek.
Salah satu ciri utama dari mode grunge adalah sikap “anti-fashion.” Anak muda yang terinspirasi oleh grunge cenderung menolak tren mode yang terlihat rapi dan terorganisir.
Sebaliknya, mereka memilih tampilan yang terlihat santai, tak peduli, dan acak. Gaya grunge ini sangat kontras dengan mode glamor yang lebih dipopulerkan oleh selebritas atau desainer ternama pada era yang sama.
Baca Juga: Ternyata, Genre Musik Kesukaan dapat Menentukan Kepribadian Seseorang!
Pada intinya, mode grunge berusaha menampilkan diri tanpa kesan berusaha terlalu keras.
Grunge tidak hanya sekadar gaya, tapi juga terkait dengan filosofi. Banyak anak muda pada era ini mengadopsi kebiasaan membeli pakaian bekas atau second-hand, sebagai cara untuk menentang konsumerisme berlebihan.
Toko-toko thrifting dan barang-barang vintage menjadi tempat favorit untuk menemukan item-item khas grunge seperti flanel longgar, jaket kulit, dan sepatu bot.
Ini adalah bentuk pemberontakan terhadap fashion mewah dan mahal yang menjadi simbol status sosial.
Gaya berpakaian grunge sangat lekat dengan penggunaan kemeja flanel, jeans longgar, dan teknik berpakaian berlapis (layering).
Anak muda yang terinspirasi oleh band-band grunge sering terlihat mengenakan kemeja flanel yang dilapisi dengan kaos band, dipasangkan dengan jeans robek, dan sepatu bot yang terlihat usang.
Kombinasi pakaian ini memberikan kesan yang nyaman, tidak terencana, namun tetap mencerminkan karakter pemberontakan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: VOGUE, The RollingStone