Kurt Cobain, vokalis Nirvana, adalah salah satu figur sentral yang membawa pengaruh besar dalam perkembangan mode grunge.
Gaya berpakaian Cobain yang terlihat cuek dan asal-asalan—seperti sweter oversized, kemeja flanel, dan rambut acak-acakan—menjadi simbol bagi banyak anak muda yang merasa terhubung dengan semangat anti-establishment dari gerakan grunge.
Banyak penggemar Cobain meniru gayanya sebagai bentuk ekspresi diri dan perlawanan terhadap norma-norma sosial yang kaku.
Grunge juga membuat sepatu seperti Converse Chuck Taylor dan Doc Martens, menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya anak muda tahun 90-an.
Sepatu ini sering dipakai oleh para musisi grunge dan menjadi favorit bagi mereka yang mengikuti tren ini.
Converse memberikan kesan kasual dan sederhana, sementara Doc Martens menambah unsur kekuatan dan karakter dalam tampilan grunge.
Keduanya menjadi simbol individualisme dan ketangguhan dalam budaya grunge.
Selain dari musisi, gaya grunge mendapatkan popularitas yang lebih luas berkat media, termasuk MTV yang memainkan video musik dari band-band grunge, serta majalah mode yang mulai melirik tren ini.
Film-film seperti Singles (1992) yang berpusat pada budaya Seattle, juga memperkenalkan gaya hidup grunge ke masyarakat luas.
Kombinasi antara musik, media, dan selebriti, membantu memperluas jangkauan mode grunge dari kalangan penggemar musik alternatif ke arus utama mode anak muda.
Tak hanya pada pakaian, pengaruh grunge juga terlihat dalam gaya rambut dan aksesori. Rambut yang terlihat tidak dirawat, acak-acakan, dan panjang, sering kali menjadi bagian dari estetika ini.
Baca Juga: 5 Inspirasi Outfit Nonton Konser Musik untuk Hijabers, Keren!
Bagi banyak anak muda, menjaga rambut agar tidak terlihat "sempurna" merupakan bagian dari filosofi anti-perawatan dan menentang standar kecantikan konvensional.
Aksesori seperti choker, kalung kulit, dan gelang sederhana, juga sering kali dipakai untuk melengkapi gaya ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: VOGUE, The RollingStone