Ilustrasi seseorang sedang sahur sebelum puasa Ramadan.
INDOZONE.ID - Bulan suci Ramadan 2025 telah dimulai. Selama satu bulan penuh, umat Islam menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga matahari terbenam, memperbanyak doa, dan melakukan berbagai kegiatan sosial.
Namun, selain menjaga fisik, penting juga untuk memperhatikan kesehatan mental dan emosional selama menjalankan ibadah puasa.
Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Ahli Gizi dan Konsultan Diet dari Alyve Health, Nausheen Shaikh, menekankan, fokus utama Ramadan sering kali tertuju pada aspek fisik. Padahal, kesehatan mental dan emosional juga tidak boleh diabaikan.
"Ramadan adalah kesempatan unik untuk merawat kesehatan mental sambil memperdalam pertumbuhan spiritual," ungkapnya.
Berikut, beberapa strategi yang dapat membantu kamu menjaga kesehatan mental dan emosional, selama berpuasa di bulan Ramadan, dikutip dari Hindustan Times.
Baca Juga: 8 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental, Apa Saja?
Menjaga rutinitas harian yang teratur selama Ramadan, dapat membantu tubuh menyesuaikan ritme biologis dan memberikan rasa stabilitas.
Pastikan mengatur waktu dengan baik, termasuk untuk tidur, beribadah, bersantai, dan memasak. Manajemen waktu yang baik, akan membantu menjalani Ramadan dengan lebih nyaman.
Ilustrasi sahur minum air putih (Unsplash/Prostock-Studio)
Asupan air dan makanan bergizi, sangat berperan dalam kesehatan mental. Meskipun berpuasa dari fajar hingga magrib, tetap penting untuk mengonsumsi air dalam jumlah cukup, serta makanan sehat dan bernutrisi saat sahur serta berbuka.
Kurangnya hidrasi dan nutrisi yang tepat, dapat menyebabkan perubahan suasana hati serta kelelahan.
Langkah pertama dalam mengelola tantangan selama Ramadan adalah, dengan mengenali dan menerima tantangan tersebut. Membuat daftar tantangan yang mungkin dihadapi selama berpuasa, dapat membantu kamu menyusun strategi.
Selain itu, kamu juga jadi lebih siap menghadapinya, sehingga dapat mengurangi kecemasan.
Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, namun juga bisa menjadi masa yang menantang. Coba pantau suasana hati kamu setiap hari dalam skala 1-10.
Buat daftar kegiatan yang dapat membantu meningkatkan suasana hati kamu. Misal, membaca atau mendengarkan Al-Qur'an, melakukan peregangan tubuh, atau membuat kartu ucapan Idul Fitri untuk orang terkasih.
Baca Juga: 5 Tips Mengubah Pola Pikir, Kunci Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Buatlah daftar hal-hal yang dapat dikendalikan dan yang berada di luar kendali kamu. Ramadan adalah tantangan baik secara fisik maupun mental, sehingga penting untuk bersikap sabar dan berbaik hati kepada diri sendiri.
Fokuslah pada aspek yang dapat diatur, dan serahkan sisanya kepada Allah dengan penuh keikhlasan.
Menjalankan ibadah puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat kesehatan mental dan emosional.
Dengan menerapkan strategi yang tepat, Ramadan dapat menjadi waktu yang penuh makna dan kedamaian, baik secara spiritual maupun psikologis.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hindustan Times