Kamis, 26 JUNI 2025 • 13:00 WIB

Kenapa Tubuh Berkeringat Saat Makan Pedas? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Author

Makanan pedas (unsplash.com/@grimnoire) ((unsplash.com/@grimnoire))

INDOZONE.ID - Makan pedas itu seru. Mulut terasa terbakar, wajah memerah, dan keringat mulai bercucuran walau kamu cuma duduk diam sambil menikmati semangkuk mie level 10. 

Tapi pernah gak sih kamu kepikiran, kenapa sih tubuh bisa sampai berkeringat cuma gara-gara makan sambal atau cabai?

Biar gak penasaran terus, yuk kita bahas tuntas fenomena ini dari sisi ilmiah tapi tetap santai dan gampang dicerna!

Apa Itu Keringat, dan Kenapa Tubuh Mengeluarkannya?

Sebelum bahas soal pedas, kita kenalan dulu sama yang namanya keringat. Keringat itu sebenarnya cairan yang keluar dari tubuh lewat pori-pori kulit lewat kelenjar keringat. 

Fungsinya buat bantu nurunin suhu tubuh biar gak kepanasan. Jadi saat kamu kepanasan baik karena cuaca atau aktivitas fisik tubuh otomatis berkeringat buat mendinginkan diri.

Ini yang menarik, tubuh kita ternyata juga bisa “mengira” kita kepanasan walau sumber panasnya cuma rasa dari makanan, bukan suhu beneran.

Baca juga: 5 Zodiak yang Paling Cocok Jadi Pengusaha Sukses, Apa Saja?

Si Biang Kerok: Kenalan Sama Capsaicin

Di balik rasa pedas yang bikin lidah terbakar, ada zat aktif bernama capsaicin yang banyak banget di cabai. 

Nah, capsaicin inilah yang bikin mulut terasa panas dan bikin tubuh bereaksi kayak lagi kepanasan beneran.

Gimana cara kerjanya? Pas kamu makan makanan pedas, capsaicin bakal nempel di reseptor saraf TRPV1 yang ada di mulut dan lidah, reseptor ini biasanya dipakai tubuh buat ngerasain panas. 

Nah, otak langsung nerjemahin sinyal itu sebagai “PANAS!”, padahal suhu makanan belum tentu panas secara fisik.

Sebagai respons, tubuh pun “berpikir” kalau sedang overheat dan mulai mengaktifkan mekanisme pendinginan yakni berkeringat.

Baca juga: Deretan Jenis Kotoran yang Sulit Dibersihkan di Sekitar Kita, Perlu Pressure Washer dan Zat Khusus

Peran Sistem Saraf Simpatik

Tubuh kita punya yang namanya sistem saraf otonom, yang ngatur hal-hal otomatis kayak detak jantung, pernapasan, sampai keringat. 

Salah satu bagiannya, sistem saraf simpatik, bakal aktif saat kamu makan pedas.

Efeknya? Pembuluh darah melebar (vasodilatasi) dan aliran darah meningkat, lalu tubuh ngasih sinyal buat keringetan. Ini cara tubuh menyeimbangkan diri dari ‘panas palsu’ yang ditimbulkan oleh makanan pedas.

Kenapa Keringat Munculnya di Wajah dan Kepala?

Kalau kamu perhatiin, keringat akibat makanan pedas sering banget muncul di sekitar wajah, dahi, dan leher, kan? 

Ini karena area itu punya banyak kelenjar keringat aktif yang cepat merespon sinyal dari sistem saraf saat terpapar capsaicin.

Fenomena ini bahkan punya istilah medis lho, namanya gustatory sweating, keringat yang muncul karena makanan, terutama yang pedas.

Baca juga: Wendy Red Velvet Tanggapi soal Tubuhnya yang Disebut sangat Kurus: Aku Sehat, Jangan Khawatir!

Faktor yang Bikin Orang Berbeda-beda dalam Berkeringat

Gak semua orang berkeringat dengan level yang sama saat makan pedas. Ada yang cuma sedikit basah di bawah hidung, ada juga yang sampai seperti habis olahraga. Kok bisa?

Faktornya ada banyak. Sebagian dilatari penyebab genetik, ada orang yang memang punya jumlah kelenjar keringat lebih banyak. 

Selain itu toleransi pedas, makin sering makan pedas, tubuh makin terbiasa dan gak bereaksi separah dulu. 

Faktor lainnya yakni metabolisme tubuh. Orang dengan metabolisme tinggi cenderung lebih cepat panas dan lebih mudah berkeringat. Jangan lupa, tubuh yang cukup cairan lebih efisien dalam mengatur suhu.

Baca juga: Timun atau Tomat, Mana yang Lebih Sehat untuk Kulit dan Jantung?

Manfaat dan Risiko dari Keringat Akibat Makan Pedas

Walaupun kelihatannya cuma reaksi sepele, ternyata berkeringat saat makan pedas punya beberapa manfaat, kayak detoks alami. Keringat membantu mengeluarkan racun dan limbah tubuh lewat kulit.

Berkeringat juga meningkatkan sirkulasi darah. Proses ini bikin jantung sedikit lebih aktif dan bisa bantu metabolisme. 

Mood pun bisa naik karena makan pedas bisa memicu pelepasan endorfin alias hormon bahagia!

Tapi tetap ada catatannya juga, ya. Keringat berlebihan bisa bikin dehidrasi ringan, apalagi kalau kamu gak cukup minum air. 

Kalau kamu berkeringat parah atau tidak nyaman, mungkin saatnya kurangi level kepedasan atau konsultasi ke dokter bila perlu.

Tips Biar Gak Kebanjiran Keringat Saat Makan Pedas

Kalau kamu suka pedas tapi gak mau berkeringat seperti habis marathon, coba beberapa trik ini dengan dimulai dari level ringan dulu biar tubuh bisa adaptasi. 

Konsumsi makanan pendamping kayak yogurt, susu, atau mentimun buat menetralkan capsaicin.

Minum air putih secukupnya, jangan sampai dehidrasi. Hindari makan pedas pas cuaca lagi panas-panasnya, soalnya tubuh bisa makin kepanasan dan keringat jadi makin deras. 

Baca juga: Efek Minum Kopi untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Ini Penjelasan Dokter

Jadi, kalau lain kali kamu makan seblak level maut dan mendadak keringatan kayak habis lari, jangan panik. Itu bukan tanda kamu lemah atau gak tahan pedas itu justru tanda bahwa tubuh kamu bekerja dengan baik.

Dengan memahami kenapa tubuh berkeringat saat makan pedas, kamu gak cuma bisa menikmati makanan favoritmu dengan lebih santai, tapi juga jadi lebih paham tentang cara kerja tubuh sendiri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Fooddrinktalk.com, Livestrong.com

Tags
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Link berhasil disalin!