Minggu, 11 AGUSTUS 2024 • 13:20 WIB

Penyebab dan Efek Negatif Burnout pada Pekerja

Author

stress kerja (freepik/yanalya)

INDOZONE.ID - Burnout, atau kelelahan emosional, adalah kondisi yang semakin sering ditemui dalam kehidupan modern yang penuh tekanan.

Kelelahan ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, dari kesehatan fisik hingga hubungan sosial.

Artikel ini akan membahas pengertian burnout, penyebabnya, serta efek yang ditimbulkan.

Pengertian Burnout

Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental, yang disebabkan oleh tekanan atau stres yang berkepanjangan.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Herbert Freudenberger pada tahun 1974, dan sejak itu menjadi topik penting dalam studi tentang stres kerja dan kesehatan mental.

Burnout sering kali terjadi ketika seseorang merasa tertekan dengan tuntutan yang tidak realistis, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi.

Baca Juga: Kenali Tanda Burnout dan Cara Mengatasinya Berikut Ini

Gejala utama burnout meliputi kelelahan yang ekstrem, perasaan sinis terhadap pekerjaan atau tanggung jawab, dan penurunan produktivitas.

Burnout dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari dan berdampak negatif pada kualitas hidup secara keseluruhan.

Penyebab Burnout

Burnout dengan pekerjaan

Burnout dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berkaitan dengan lingkungan kerja maupun aspek pribadi. Beberapa penyebab utama burnout adalah:

1. Beban Kerja yang Berlebihan

Salah satu penyebab utama burnout adalah beban kerja yang berlebihan. Ketika seseorang diberikan tanggung jawab yang tidak realistis atau harus menyelesaikan terlalu banyak tugas dalam waktu singkat, mereka cenderung merasa tertekan dan kelelahan.

2. Kurangnya Dukungan Sosial

Dukungan dari rekan kerja, atasan, atau keluarga yang minim, dapat memperburuk situasi.

Tanpa dukungan yang memadai, seseorang mungkin merasa terisolasi dan tidak memiliki sumber daya emosional untuk mengatasi stres.

3. Kurangnya Kendali

Ketika seseorang merasa tidak memiliki kontrol atas pekerjaannya, seperti keputusan yang diambil oleh orang lain atau kurangnya otonomi dalam pekerjaan, perasaan tidak berdaya dan stres dapat meningkat.

4. Ketidaksesuaian Nilai

Ketidaksesuaian antara nilai pribadi dan nilai organisasi atau pekerjaan, dapat menyebabkan ketidakpuasan.

Misalnya, bekerja di lingkungan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai pribadi seseorang dapat menyebabkan stres dan kelelahan.

5. Tuntutan Emosional yang Tinggi

Pekerjaan atau situasi yang melibatkan tuntutan emosional tinggi, seperti pekerjaan di sektor kesehatan atau layanan sosial, dapat menyebabkan burnout lebih cepat.

Menghadapi situasi emosional setiap hari dapat menguras tenaga mental secara signifikan.

6. Kurangnya Keseimbangan Kehidupan dan Kerja

Tidak adanya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menyebabkan burnout.

Ketika seseorang terlalu fokus pada pekerjaan dan tidak memberikan waktu untuk bersantai atau melakukan aktivitas yang menyenangkan, mereka cenderung mengalami kelelahan.

cape kerja (freepik/DC Studio)

Efek Burnout

Burnout dapat memiliki dampak yang luas dan merusak pada berbagai aspek kehidupan. Beberapa efek negatif dari burnout meliputi:

1. Kesehatan Fisik

Burnout dapat memengaruhi kesehatan fisik dengan menyebabkan gangguan tidur, sakit kepala, nyeri otot, dan masalah pencernaan.

Stres yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

2. Kesehatan Mental

Dampak utama dari burnout adalah pada kesehatan mental. Orang yang mengalami burnout mungkin mengalami kecemasan, depresi, atau gangguan mood lainnya.

Baca Juga: Apa Itu Mommy Burnout? Berikut Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

Perasaan putus asa dan tidak berdaya sering kali menyertai burnout.

3. Produktivitas dan Kinerja

Burnout dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan kualitas kerja. Kesulitan dalam menyelesaikan tugas, menurunnya motivasi, dan peningkatan kecenderungan untuk menunda-nunda, dapat menghambat kemajuan karier dan merusak reputasi profesional.

4. Hubungan Sosial

Orang yang mengalami burnout sering kali menarik diri dari hubungan sosial.

Kurangnya energi dan motivasi dapat menyebabkan konflik dalam hubungan pribadi dan profesional, serta mengurangi kualitas interaksi sosial.

5. Kesejahteraan Emosional

Kesejahteraan emosional dapat terpengaruh secara drastis. Burnout dapat menyebabkan perasaan cemas, kemarahan, dan frustrasi yang berkepanjangan.

Individu mungkin merasa kehilangan minat dalam aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mayoclinic.org, Who.int