Selasa, 24 SEPTEMBER 2024 • 12:14 WIB

Dampak Buruk Pola Asuh Orang Tua Oveprotektif pada Kemandirian Anak

Author

Pola asuh orangtua overprotektif terhadap kemandirian anak

INDOZONE.ID - Pola asuh overprotektif adalah pengasuhan yang terlalu melindungi anak. Kerap kali dilakukan oleh orangtua yang terlalu khawatir risiko dan bahaya yang akan dialami oleh anaknya.

Dari beberapa orangtua overprotektif merasa hal yang dilakukannya demi kebaikan anak, ternyata hal ini berdampak buruk bagi anak.

Dampak dari orangtua overprotektif adalah salah satunya membuat anak menjadi manja dan mudah menyerah ketika mendapatkan sedikit masalah.

Baca Juga: Mom, Siti Atikoh Ganjar Ingatkan Parenting Harus Sesuai Zaman dan Jenis Kelamin Anak

Dikutip dari Journal of Child and Family Studies, pola asuh ini dikenal juga dengan istilah helicopter parenting.

Anak dari orangtua yang overprotektif kerap merasa tidak percaya dengan dirinya sendiri, karena mereka merasa takut untuk mengambil keputusan.

Ketika ada suatu kesulitan yang akan mungkin menimpa anak, para orangtua ini merasakan cemas secara berlebihan. Bahkan, ada beberapa diantaranya membatasi pergaulan anak mereka secara ketat.

Menurut Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Rosdiana Setyaningrum menjelaskan orangtua bisa mengajari anak dengan cara mengajarkan kemandirian, mengajarkan sebab-akibat, dan memiliki pencapaian agar anak lebih percaya diri dan menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi.

Baca Juga: Cobain Tips Parenting ala Nikita Willy Yuk Moms, Enggak Ngasih Gadget Sejak Dini ke Anak

Pada dasarnya, melindungi anak merupakan hal yang baik. Namun, melindungi secara berlebihan akan mengakibatkan banyak dampak buruk bagi anak.

Menurut Ungar, ahli psikolog dari Dalhousie University Kanada, menyarankan agar orangtua memberikan tugas dan tanggung jawab sederhana kepada anak seiring bertambahnya usia sang anak.

Mengutip dari jurnal yang diterbitkan oleh Cambridge University Press, anak yang dibesarkan oleh orangtua yang overprotektif akan tumbuh menjadi pribadi yang berkecil hati, takut mengambil risiko, tidak percaya diri, dan tidak punya inisiatif.

Menurut halodoc.com, alih-alih bertujuan untuk kebaikan, pola asuh yang terlalu protektif justru lebih banyak memberikan dampak negatif, seperti:

1. Tidak Percaya Diri dan Tidak Mandiri

Dengan terus-menerus diawasi dan dilindungi, anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa mereka dapat melakukan sesuatu hal yang besar.

2. Mudah Cemas dan Depresi

Depresi anak (freepik.com)

Ketika orangtua terus-menerus takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anak mereka, orangtua otomatis akan selalu menawarkan perlindungan, nasihat, dan pendapat mereka dalam setiap kesempatan.

Hal ini tentu membuat anak mudah cemas dan depresi ketika dihadapkan oleh sesuatu yang sulit dan harus ditangani oleh dirinya sendiri.

3. Pemalu dan Mudah Ragu

Orangtua yang selalu melindungi anaknya akan menumbuhkan asumsi dalam diri anak bahwa di luar sana memang banyak kejahatan.

Hal ini akan menumbuhkan sifat ragu dan pemalu dalam dirinya, sehingga ia akan merasa ragu-ragu setiap membuat keputusan.

4. Bergantung pada Orang Lain

Ilustrasi anak cemas di sekolah.

Dampak negatif lain dari pola asuh orangtua yang terlalu protektif membuat anak menjadi bergantung dengan orang lain dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Anak pun tidak memiliki kesempatan untuk menemukan solusi sebagai jalan keluar dan pada akhirnya selalu mengandalkan orangtuanya.

5. Sering Berbohong

Orangtua yang protektif cenderung mengekang kebebasan anak. Anak yang merasa terkekang tentu berpotensi untuk selalu berbohong.

 

Penulis: Hilwah Nur Puspitawati

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Cambridge University Press, Halodoc, Journal Of Child And Family Studies