INDOZONE.ID - Pernahkah kamu merasa tiba-tiba kehabisan energi saat sedang berbicara dengan teman-teman?
Awalnya, suasana seru, tetapi mendadak rasanya seperti ingin pulang saja. Fenomena ini dikenal dengan istilah social burnout, dan ternyata lebih umum terjadi daripada yang dipikirkan banyak orang.
Berikut penyebab dan bagaimana cara mengatasi social burnout.
Apa Itu Social Burnout?
Social burnout adalah kondisi kelelahan emosional yang terjadi akibat terlalu banyaknya aktivitas sosial. Meski sering dianggap sepele, kondisi ini bisa berdampak besar pada kesehatan mental dan fisik.
Biasanya, social burnout muncul secara perlahan, terutama ketika kamu merasa harus terus hadir di setiap acara, merespons semua pesan, atau selalu “tersedia” untuk orang lain.
Penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial yang berlangsung terlalu lama, bahkan lebih dari tiga jam, dapat menyebabkan kelelahan yang signifikan pada sebagian orang.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, baik introvert maupun ekstrovert.
Baca Juga: Benarkah Orang Introvert Lebih Rentan Depresi?
Penyebab Social Burnout
1. Terlalu Banyak Komitmen Sosial
Apakah kamu sering berkata “iya” untuk semua undangan atau janji temu? Awalnya mungkin terasa menyenangkan, tetapi jadwal yang terlalu padat bisa membuat kamu lelah tanpa disadari.
Rasa takut ketinggalan (FOMO) sering menjadi alasan utama, tetapi ada baiknya kamu mulai memprioritaskan aktivitas yang benar-benar penting dan memberikan waktu untuk istirahat.
2. Kurangnya Batasan dalam Hubungan Pribadi
Jika kamu adalah orang yang selalu siap membantu kapan saja, mungkin sudah waktunya untuk menetapkan batasan yang sehat.
Mendukung orang lain memang baik, tetapi jika kamu terus-menerus memberi tanpa menjaga ruang pribadi, ini bisa membuatmu kelelahan secara emosional. Dengan menetapkan batasan, kamu tetap bisa mendukung orang lain sambil menjaga kesehatan mentalmu sendiri.
Baca Juga: Kenali Tanda Burnout dan Cara Mengatasinya Berikut Ini
3. Tekanan untuk Tetap “Eksis” Secara Sosial
Di era media sosial, ada tekanan besar untuk selalu tahu segala hal, mulai dari kabar teman yang menikah hingga pekerjaan baru seseorang.
Tekanan ini sering kali menjadi penguras energi yang tidak disadari. Kamu mungkin merasa sedang berlari dalam perlombaan tanpa akhir untuk tetap relevan, tetapi justru merasa semakin tertinggal.
4. Sulit Menolak Ajakan
Banyak orang kesulitan berkata “tidak” ketika diajak berkumpul. Rasa takut mengecewakan orang lain sering kali membuat kita mengiyakan meskipun sebenarnya sedang tidak punya energi.
Namun, terus menerus mengatakan “iya” dapat menguras energi mentalmu dan membuat kamu merasa lelah secara sosial.
Cara Mengatasi Social Burnout
1. Sadari dan Hargai Perasaanmu
Langkah pertama untuk mengatasi social burnout adalah mengenali bahwa kondisimu valid. Jangan ragu untuk menolak undangan atau membatasi partisipasimu dalam acara sosial.
Biarkan orang-orang di sekitarmu tahu bahwa kamu membutuhkan waktu untuk dirimu sendiri.
2. Luangkan Waktu untuk Dirimu Sendiri
Jadwalkan waktu khusus untuk istirahat. Lakukan aktivitas yang kamu nikmati sendiri, seperti membaca buku, menulis jurnal, atau sekadar berjalan-jalan.
Pastikan kebutuhan dasar seperti makan sehat, olahraga, dan tidur tercukupi agar tubuh dan pikiranmu tetap segar.
3. Batasi Aktivitas yang Memicu Stres
Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan untuk menenangkan pikiran. Kurangi waktu yang dihabiskan di media sosial atau grup obrolan agar kamu tidak merasa terbebani dengan konektivitas yang berlebihan.
4. Cari Bantuan Profesional
Jika social burnout terus berlangsung atau mulai mengganggu kesehatan mentalmu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan terapis atau konselor.
Social burnout adalah pengingat dari tubuhmu bahwa tidak semua undangan harus diterima dan tidak semua percakapan harus diikuti.
Melindungi diri dari kelelahan sosial bukan berarti kamu harus menjauh dari semua orang, melainkan memastikan bahwa interaksi sosial memberikan energi positif, bukan malah mengurasnya.
Dengarkan kebutuhan tubuhmu dan beri ruang untuk dirimu sendiri agar tetap seimbang, bahagia, dan terhubung dengan orang-orang di sekitarmu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com